Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 18 September 2021 | 12:51 WIB
Polisi memeriksa salah satu terduga pelaku penipuan dengan modus arisan dan investasi di Kota Makassar [SuaraSulsel.id / Antara]

"Karena pertama kita bicara di rumahnya owner, ada orang yang telepon. Karena bapak kosnya sendiri, binmas yang telepon. Makanya panjang apa-apa. Penjelasan owner? bilang saja berniat sama bertanggung jawab mau selesaikan. Tapi orang bilang mana asetmu? Tidak ada katanya asetnya. Rumahnya saja cuma kos, jadi sumber dananya buat gantikan uang dari mana?," sambung S.

S mengikuti arisan online tersebut sejak Januari 2021. Setahu dia, pengelola atau owner arisan tersebut dikenal dengan nama Puput, kemudian adminnya ada dua orang, yaitu Medina dan satu orang lagi inisial D.

Sedangkan, para member arisan mencapai ratusan orang. Mereka berasal dari berbagai daerah, antaranya dari Makassar, Jakarta, Kendari, Papua, Surabaya dan lainnya.

Profesi para member cukup bervariasi, kata dia, ada yang bekerja hingga menjadi ibu rumah tangga. Namun, membernya didominasi oleh perempuan, sisanya laki-laki yang masih dapat dihitung jari.

Baca Juga: Korban Penipuan Akun Instagram Arisan Amanah Sampai Papua, Jumlahnya Ratusan Orang

"Ada adminnya dua orang yang kerja. Defita sama Medina. Yang ditangkap Puput sama Medina. Pacarnya juga satu karena rekening atas nama pacarnya. Pencairan terus kita transfer uang ke atas nama pacarnya, makanya pacarnya ikut terlibat. Kalau D belum tertangkap," jelas S.

Setelah ditangkap, belakangan diketahui bahwa identitas asli pengelola arisan online yang dikenal dengan nama Puput tersebut adalah bernama Lisda Lia Bahar.

"Owner ini ternyata zonker dulu. Pernah ikut arisan terus dia bawa lari uangnya orang. Sekarang dia yang buat arisan, namanya Lisda Lia Bahar, terus karena mungkin sudah banyak yang kenal Lisda Lia Bahar, dia pakai sekarang nama Puput. Mungkin dia palsukan. Tidak ada pencairan atas nama aslinya ke member-member. Hanya ada rekening pacarnya atau adminnya dua. Itu saja," ungkap S.

Akibat ikut arisan online tersebut, S mengaku total kerugian yang dia alami senilai Rp39.760.000. Padahal, seharusnya S akan naik arisan pada 25 September 2021 nanti.

"Kalau modal saya saja Rp39.760.000, tapi tetap terhitung rugi. Saya kan belum naik arisan, hanya bayar. Maksudnya saya bayar arisan tapi lanjut lagi, lanjut lagi begitu. Jadi posisi sekarang ini saya naiknya tanggal 25 September 2021 harusnya. Tapi karena sudah kacau, saya hitung semua berapa modalku, tidak saya hitung semua yang investasi Rp1 juta kembali Rp1,9 juta. Modal saya saja ini kuhitung Rp39.760.000," tutur dia.

Baca Juga: Admin Akun Instagram Arisan Amanah Ditangkap Polisi di Makassar

Modal senilai Rp39.760.000 tersebut diserahkan kepada pengelola arisan atas sepengetahuan suaminya secara bertahap. Ada yang Rp150 ribu setiap hari dan ada juga yang diserahkan Rp300 ribu setiap enam hari agar dapat mengikuti arisan online tersebut.

Load More