SuaraSulsel.id - Nelayan asal Kabupaten Takalar ditemukan meninggal dunia di perairan Kepulauan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Nelayan bernama Tahir Daeng Nambung (55 tahun) warga Dusun Maccini Baji, Desa Ujung Baji, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Mengutip KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, jasad korban ditemukan sudah tidak bernyawa di atas perahunya sendiri oleh seorang petani rumput laut di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkajene kepulauan. Dalam kondisi kapal tenggelam dipenuhi air. Dengan posisi terlentang di atas perahu.
Menurut keluarga korban, kabar duka ini diketahui pihak keluarga melalui media sosial. Kemudian pihak keluarga menelpon pemerintah desa dan Polsek setempat untuk memastikan foto korban yang beredar di media sosial.
Baca Juga: Nelayan Selamatkan Hiu Tutul Terdampar di Paciran Lamongan
"Kami lihat foto keluarga kami di media sosial akun Instagram dengan kondisi di atas perahunya dan sudah meninggal dunia. Makanya kami pastikan dengan menelpon pemerintah desa dan Polsek setempat, dan itu benar keluarga kami," tutur Imran Siantang saat di konfirmasi melalui telepon WhatsApp.
Imran menambahkan, Tahir Daeng Nambung meninggalkan rumah dari Takalar menuju Kecamatan Langnga, Kabupaten Pinrang, bulan lalu, menggunakan perahu katinting, dengan tujuan menjenguk anak dan cucunya yang menetap di Kabupaten Pinrang.
"Bulan lalu korban berangkat ke Kabupaten Pinrang untuk menemui anak dan cucunya dengan naik perahu dari Takalar menuju Pinrang," tambah Imran.
Lanjutnya, Senin, (13/9), Tahir Daeng Nambung berangkat pagi dari Kabupaten Pinrang menuju Kabupaten Takalar. Sambil menggunkan perahu yang digunakannya.
Namun, dalam perjalanan pulang tepatnya di perairan Pangkajene Kepulauan (Pangkep), justru korban ditemukan sudah tidak bernyawa, dan tidak diketahui apa penyebab kematian korban.
Baca Juga: Kapal Nelayan Kepung Kapal Perang KRI Gulamah 869 di Kepulauan Yapen Papua
Warga setempat kemudian mengevakuasi jasad korban bersama perahu yang digunakan menuju permukiman warga.
Berita Terkait
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Sebut Proyek Perusak Alam Tetap Berlanjut, Warga Pulau Pari: Penyegelan Cuma Gimik!
-
Skandal Solar Subsidi Kolaka: Nelayan Menjerit, Negara Rugi Rp105 Miliar!
-
Nelayan Dumai Hadapi Perubahan Iklim dengan Teknologi PLTS dan Bioflok
-
Nelayan Menjerit! Akses Solar Subsidi Sulit, Aturan Baru Bahlil Bikin Tambah Susah?
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini