Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 10 September 2021 | 05:00 WIB
Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI Gulamah 869 dikepung kapal nelayan, Kamis 9 September 2021 [KabarPapua.co]

SuaraSulsel.id - Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI Gulamah 869 dikepung kapal nelayan. Saat sandar di Pelabuhan Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Kamis 9 September 2021.

Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, pemandangan terjadi saat Gugus Keamanan Laut Komando Armada (Guskamla Koarmada) III mengunjungi Yapen. Untuk melaksanakan program TNI AL Peduli dan Berbagi di daerah operasi.

Dalam aksinya, Guskamla Koarmada III berbagi paket sembako kepada para nelayan. Aksi ini merupakan rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun ke-76 TNI Angkatan Laut.

Komandan Guskamla Koarmada III, Laksamana TNI Singgih Sugiarto menuturkan kunjungan ini merupakan agenda dalam rangka HUT AL sesuai petunjuk pimpinan TNI AL Laksmana TNI Yudo Margono.

Baca Juga: Tim Taekwondo Papua Targetkan Dua Medali Emas PON

“Kami sekarang berada di Perairan Indonesia tepatnya di Kabupaten Kepulauan Yapen. Kebetulan hari ini ada ivent atau momen bakti sosial,” kata Sugiarto didampingi oleh Asops Komandan Guskamla, Letkol Laut (P) Joko Setiyono dan Mayor Laut (P) Salus Yustian.

Menurutnya, pembagian sembako kepada masyarakat atau nelayan di atas KRI menjadi keseriusan TNI AL dalam mendukung Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh.

“Tujuannya agar nelayan kita bisa ringan beban mereka, kurang lebih itu kami berada di Kepulauan Yapen dan segenap perangkat forkopimda yang terkait bisa mendukung kegiatan yang kita laksanakan ini,” lanjutnya.

Wakil Bupati Frans Sanadi mengapresiasi kunjungan KRI Guskamla Koarmada III di Kepulauan Yapen. Ia berharap TNI AL semakin maju, terlebih dalam menjaga keutuhan NKRI melalui jalur laut.

“Teruntuk juga TNI AL yang ada di Serui agar sekiranya kita semakin sinergi dalam menjalin kerja sama untuk kemajuan pembangunan dan ketahanan NKRI. Selamat hari jadi TNI AL ke-76,” ucap Frans.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Papua: Antara Hoaks, Trauma Tentara, dan Stok Habis

Load More