SuaraSulsel.id - Lembaga Antikorupsi Sulsel (Laksus) mendukung Polda Sulawesi Selatan agar mengungkap semua pihak yang terlibat. Dalam dugaan korupsi kredit cepat dan aman (KCA) di kantor Pegadaian Cabang Parangtambung, Makassar.
Direktur Lembaga Antikorupsi Sulsel (Laksus) Muh Ansar mengatakan, dugaan korupsi KCA di Pegadaian Parangtambung Makassar menjadi perhatian, apalagi nilai kerugiannya yang ditimbulkan juga cukup besar.
"Kasus ini salah satu kasus yang menjadi perhatian masyarakat dan penyidik juga sudah memperlihatkan kerja kerasnya dalam menangani kasus ini hingga akhirnya bisa menetapkan lima orang tersangka," ujarnya, Selasa 31 Agustus 2021.
Ansar menyatakan kasus dugaan korupsi dengan modus pemalsuan surat kendaraan untuk mencairkan dana banyak merugikan masyarakat maupun negara.
Baca Juga: Erick Thohir Umumkan Akan Gabungkan BRI, PNM dan Pegadaian ke Emak-emak
Dia menyebut kasus yang semula masuk dalam perkara pidana umum terkait fidusia itu sangat terencana dan sistematis hingga akhirnya penanganan tersebut ditingkatkan ke kasus pidana korupsi.
"Kalau dari hasil rilis yang dilakukan oleh Polda Sulsel itu sudah lima orang yang jadi tersangka. Bisa saja masih ada pihak lain yang terlibat dan itu juga harus diusut agar tidak ada lagi kasus seperti ini terjadi di perusahaan negara itu," katanya.
Sebelumnya, Ditkrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana korupsi KCA di kantor Pegadaian Cabang Parangtambung, Kota Makassar. Total kerugian sementara mencapai Rp 4,5 miliar dengan modus pemalsuan surat kendaraan untuk mencairkan dana.
Pada kasus itu, polisi menetapkan lima tersangka dengan inisial SM, UA, H, MS, dan YG. SM menjabat sebagai pimpinan Pegadaian Cabang Parangtambung pada 2019 dan UH menjabat sebagai penaksir.
"Hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka SM, dia telah menyetujui permohonan dari 29 nasabah KCA yang dijaminkan berupa dokumen BPKB kemudian ini yang dipalsukan," ucap Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Zulpan.
Baca Juga: #PunyaRencana Merdeka Finansial? Ayo Gabung Webinar Inspirasi Emas dari Pegadaian!
Tersangka SM dianggap mengetahui pemalsuan itu dan memberikan bantuan sehingga terjadi korupsi. UA berperan sebagai penaksir dan melakukan penaksiran yang tidak sesuai dengan harga barang.
Berita Terkait
-
Mau Investasi Emas Mulai 10 Ribu? Panduan Lengkap Tabungan Emas Online Pegadaian
-
Harga Emas Antam Melonjak Tajam: Sentuh Rp1,846 Juta per Gram, Ini Rinciannya
-
Harga Emas Antam, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Kompak Melonjak Hari Ini
-
Investasi Emas Antam Masih Cuan Atau Tidak? Cek Harga Terbaru Setelah Lebaran
-
Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian Hari Ini
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta