SuaraSulsel.id - Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Pemprov Sulsel, Imran Jausi mengaku sudah mengirim surat ke Kampus UNM dan Muhammad Jufri. Apakah akan memilih tetap di Pemprov Sulsel atau kembali mengajar di Kampus UNM.
"Pihak UNM belum menjawab, saya tidak tahu kenapa. Padahal mereka merespons soal Pemkab Gowa," beber Imran, Rabu, 1 September 2021.
Maksud Pemkab Gowa adalah Kepala Dinas Pendidikan, Salam, yang juga mengundurkan diri dari jabatannya bulan lalu. Masalah kepegawaiannya sama dengan Jufri.
"Status kepegawaian mereka ganda. Karena terdaftar sebagai pegawai di kampus negeri dan terdaftar di pemerintahan," bebernya.
Baca Juga: Jumras Blak-blakan di Ruang Sidang, Sebut Keluarga Nurdin Abdullah Atur Proyek
Sesuai aturan, hal tersebut tidak boleh. Menurut Imran, bertentangan dengan PermenPAN 35 tahun 2018 dan aturan BKN nomor 5 tahun 2019.
"Harus memilih antara kampus dan Pemprov. Dua tahun kesempatannya untuk menentukan," tegas Imran.
Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Sulsel Muhammad Jufri ternyata sempat mengutarakan keinginannya untuk kembali mengajar. Hal itu dikatakan Jufri kepada Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Pemprov Sulsel, Imran Jausi.
"Prof Jufri pernah mengumumkan berminat kembali ke kampus. Saya pernah cerita dengan dia," kata Imran.
Kepala Humas Universitas Negeri Makassar Burhanuddin enggan berkomentar banyak. Ia mengatakan belum mengetahui soal surat perbantuan PNS pada Pemprov Sulsel itu.
Baca Juga: BPK Temukan Kerugian Bansos Covid-19 Pemprov Sulsel Rp 1,1 Miliar
"Saya belum tahu, belum dapat informasinya. Sebentar saya cek," kata Burhanuddin saat dikonfirmasi.
Rektor UNM Prof Husain yang dikonfirmasi juga enggan merespon. Telepon dan pesan singkat yang dikirimkan diabaikan. Begitupun dengan Muhammad Jufri.
Namun sebelumnya, Husain Syam blak-blakan soal status Jufri. Menurutnya, Pemprov Sulsel sebaiknya mengembalikan mantan Dekan Fakultas Psikologi itu ke kampus.
Jufri sendiri diketahui terdampak mutasi. Ia rencananya dipindah menjadi Kepala Dinas Pariwisata Sulsel sesuai hasil job fit.
Namun menurut Husain Syam, Jufri adalah representasi UNM sebagai kampus pendidikan. Jika digeser ke Dinas Pariwisata, maka tugasnya tidak nyambung.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Wajibkah Beli Jas Almamater, Debat Sengit Mahasiswa dan Dosen UNM Jadi Sorotan
-
Budidaya Udang Modern, Pemprov Sulsel Kolaborasi dengan PT Bomar
-
Tangani Kelangkaan BBM di Sulsel, Pj Gubernur Bahtiar Instruksikan TPID Koordinasi ke Pertamina
-
Sudah Lama Tak Masuk Kuliah, Mahasiswi UNM Ditemukan Tewas di Kamar Kost
-
5 Fakta Kondisi Mengenaskan Mahasiswa UNM Tewas Gegara HP Meledak saat Dicas
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Jadwal Link Streaming Serie A Italia Pekan Ini 12-15 April 2025
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta