SuaraSulsel.id - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengeluarkan surat edaran baru tentang pembelajaran tatap muka (PTM). Surat berisi tujuh poin itu resmi berlaku sejak 30 Agustus kemarin.
Dalam surat bernomor 420/8349/Disdik itu disebutkan pembelajaran jenjang pendidikan tinggi dan satuan pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK melalui dua metode. Yakni dilaksanakan dengan metode jarak jauh atau online dari rumah, dan pembelajaran tatap muka.
"Dimulai dari bulan Agustus sampai Desember 2021," ujar Sudirman, Selasa, 31 Agustus 2021.
Kegiatan pembelajaran juga dilaksanakan dengan melihat kriteria level situasi pandemi. Berdasarkan level PPKM Covid-19. Pada kabupaten/kota yang PPKM Level 4, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan pembelajaran jarak jauh atau dari rumah.
Kabupaten/kota yang PPKM level 4 juga diminta maksimal 25 persen tenaga pendidiknya dapat melakukan kegiatan persiapan teknis atau simulasi asesmen nasional sampai dengan tanggal 2 September 2021.
Sementara, pada kabupaten/kota yang PPKM Level 3, pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka dilaksanakan dengan terbatas. Bisa juga secara online atau dari rumah.
Berdasarkan edaran Menteri Kebudayaan dan Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, sekolah yang menggelar belajar tatap muka maksimal dibatasi 50 persen. Kecuali, untuk sekolah luar biasa boleh lebih.
Itupun dalam kelas, protokol kesehatan wajib diperketat. Jarak minimal kursi 1,5 meter, dan maksimal 5 peserta tiap kelas.
"Sekolah luar biasa mulai dari SDLB, MILB, SMPLB, SMLB dan MALB maksimal 62 persen atau bahkan 100 persen," beber Sudirman.
Baca Juga: Vaksinasi Massal Tenaga Pendidik di Sumut Mulai 1 September, Berikut Lokasinya
Sementara untuk siswa Paud, maksimal 33 persen. Aturan dalam kelas juga wajib jaga jarak 1,5 meter dan hanya boleh lima peserta dalam tiap kelas.
Sementara, untuk kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 2 dan level 1 tergantung zonasi per kecamatannya. Jika berada di zona hijau dan kuning, maka boleh 100 persen asal menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Namun jika zona oranye, pembelajaran tatap muka juga dibatasi sama seperti daerah level 3, hanya boleh 50 persen. Apabila statusnya zona merah, maka hanya boleh belajar online.
Sudirman juga menegaskan jika sekolah ingin PTM, maka semua tenaga pendidik wajib sudah divaksin. Mereka harus memperlihatkan kartu vaksinasinya sebelum masuk kelas.
Para siswa juga wahib diantar jemput oleh orang tua wali. Hal tersebut untuk memastikan bahwa para siswa tidak berkeliaran saat pulang sekolah.
"Dan yang paling penting, harus atas persetujuan orang tua siswa. Juga oleh Satgas Covid di daerah masing-masing," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pelajar SMA di Kota Makassar Tewas Kena Tembak
-
'Sudah Lama Saya Marah!', Profesor Unhas Bongkar Sejarah Lahan di Tanjung Bunga
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar