Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 30 Agustus 2021 | 17:42 WIB
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Vihara Avalokitesvara, Mangga Besar, Jakarta, Minggu (29/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Kasus di rumah sakit juga menurun. Hal tersebut jadi bukti bahwa kasus memang menurun, dan ada perbaikan (penanganan)," tukasnya.

Namun, yang memprihatinkan kata Ichsan, angka kematian yang masih tinggi. Sulsel berada di 1,90 persen.

Kendati lebih rendah dari nasional, namun Ichsan mengaku harus ditekan hingga nol. Apalagi dalam sehari, ada sekitar 25 orang yang dinyatakan meninggal karena Covid-19.

Direktur RSUD Labuang Baji Haris Nawawi menambahkan pasien yang isolasi mandiri di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) Asrama Haji juga terus menurun. Pekan lalu, pasien yang dirawat mencapai 110 orang.

Baca Juga: Update 30 Agustus: Pasien Covid-19 Indonesia Tambah 5.436 Orang, 19.398 Sembuh

"Hingga Senin, sisa 44 orang. Pasien yang sembuh semakin banyak," tutur Haris.

Vaksinasi dan Belajar Tatap Muka

Vaksinasi untuk siswa di Sulawesi Selatan juga masih minim. Dari target 978.890 sasaran, baru 54.012 orang yang sudah menerima vaksin pertama. Sementara 30.019 yang sudah tuntas vaksin kedua.

Di tengah minimnya vaksinasi, Sulsel kini siap belajar tatap muka. Ada 22 daerah yang disebut boleh menerapkan pembelajaran tatap muka atau PTM.

Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sulsel, Asqar mengatakan vaksinasi bukan syarat untuk bisa menggelar tatap muka di Sulsel. Kendati begitu, pihaknya terus mendorong vaksinasi bagi tenaga pendidik dan siswa.

Baca Juga: 22 Orang Terpapar Covid-19 Varian Delta, Gubernur Riau Minta Warga Waspada

"Sebenarnya vaksinasi bukan wajib. Paling tidak herd immunity untuk siswa bisa terbentuk. Jadi bukan berarti harus dipersyaratkan, tetapi kita berharap siswa bisa ikut divaksin, sehingga PTM yang akan kita lakukan, tidak terkendala lagi soal teknis," ujar Asqar di Kantor Gubernur, Senin, 30 Agustus 2021.

Load More