Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 15:51 WIB
Lingkungan Danau Matano mulai rusak akibat banyaknya sampah [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Danau Matano menjadi kawasan pelestarian alam yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata dan rekreasi alam di Provinsi Sulsel.

Namun, lingkungan danau mulai rusak. Mulai dari kerusakan Daerah Tangkapan Air (DTA), kerusakan sempadan danau, kerusakan perairan danau, serta risiko bencana.

Khusus kerusakan sempadan danau, contoh yang nyata dapat dlihat pada dermaga dan kolong rumah warga di tepi Danau Matano.

Disamping memberikan dampak negatif terhadap kehidupan biota air dan kesehatan manusia, juga mengurangi estetika lingkungan.

Baca Juga: Pemkot Medan Gelar Vaksinasi di Tingkat Lingkungan Bulan Depan

“Itulah sebabnya mengapa kami merekomendasikan lokasi ini sebagai tempat pelaksanaan kampanye, untuk kembali mencari dan mencuri perhatian kita semua. Bahwa karena ada Pekerjaan Rumah yang sangat besar di sini. Belum juga dapat diatasi selama belasan tahun,” kata Kepala DLH Luwu Timur Andi Tabbacina, Kamis 26 Agustus 2021.

Tabacina menjelaskan, jika terkait pengerukan menggunakan alat berat, merupakan ini kali kedua. Tahun 2018 sudah dilakukan pengerukan bekerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk dan BBKSDA.

Namun aksi tersebut tidak juga memberikan hasil maksimal. Mengingat sebagian besar sampah bertumpuk di bawah kolong rumah warga.

"Disamping peralatan sulit menjangkau lokasi tersebut, juga bisa mengakibatkan rubuhnya rumah. Selesaikan dulu hilirnya, setelah itu kita pertahankan kebersihan, keindahan, dan kebeningannya dengan memaintain di hulu," katanya.

Tabacina mengatakan, ada banyak kontributor sampah di dermaga. Sampah rumah tangga warga, sampah pasar maupun usaha lain (melalui drainase yang bermuara ke dermaga), serta sampah pengguna transportasi air maupun sampah kiriman dari desa sekitar.

Baca Juga: Isolasi Terpadu di Bali Kedepankan Kearifan Lokal, Termasuk Lingkungan Desa

Direktur External Relations and Corporate Affair, Endra Kusuma menuturkan, PT Vale senantiasa mendukung upaya dalam peningkatan kualitas lingkungan di wilayah operasi PT Vale.

Dia memaparkan, diperlukan kolaborasi bersama dalam menyelesaikan masalah sampah yang ada khususnya di sekitar danau Matano.

Sesuai Perpres RI nomor 60 tahun 2021 tentang Penyelematan Danau Prioritas Nasional, Danau Matano masuk salah satu dari 15 danau prioritas yang perlu dijaga dan diselamatkan.

“Perlu koordinasi, sinergi dalam menyusun perencanaan dan menindaklanjuti upaya penyelamatan danau serta peningkatan kualitas lingkungan khususnya di pesisir danau Matano. Ada nilai perusahaan yang terus kami jalankan dan kembangkan, "Respect Our Planet and Communities," paparnya.

PT Vale sangat peduli dan mendukung upaya pelestarian lingkungan,serta senatiasa menghormati masyarakat dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan.

Hasil kegiatan kampanye pengelolaan sampah di Danau Matano berhasil mengumpulkan puluhan ton sampah basah. Sampah tersebut kemudian diangkut menggunakan escavator dan truk pengangkut sampah yang disiapkan oleh PT Vale Indonesia, Tbk.

Sampah yang berhasil dikeruk dari dermaga Sorowako pinggir Danau Matano mencapai kurang lebih 27 ton, terdiri sampah plastik, limbah kayu dan endapan lumpur yang tertumpuk dilokasi tersebut selama 3 tahun.

Selanjutnya sampah dibawah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Inalahi milik PT Vale Indonesia Tbk. Dilanjutkan dengan peninjauan ke Bank Sampah di Desa Magani kolaborasi Pemda dan Pihak Swasta.

Load More