Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 25 Agustus 2021 | 16:47 WIB
Prof Sumbangan Baja, Bakal Calon Rektor Unhas 2022 - 2026 [SuaraSulsel.id / Unhas]

SuaraSulsel.id - Transformasi pembelajaran secara digital sudah menjadi tren dewasa ini. Di mata Prof Sumbangan Baja, transformasi digital di perguruan tinggi sudah seharusnya menjadi kebutuhan. Bagi civitas akademika kampus. Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang berdampak pada sistem pembelajaran.

Idealnya, perguruan tinggi harus benar-benar memahami problematika pendidikan saat ini.

“Perubahan di era digital sangat luar biasa. Sehingga diperlukan penyesuaian yang cepat. Perguruan tinggi harus menyadari ini dan perlu bergerak cepat untuk melakukan perubahan,” kata Sumbangan Baja.

Untuk menyesuaikan kondisi sekarang, sarana dan prasarana teknologi informasi menjadi sangat penting. Akan tetapi, lanjut Sumbangan Baja, transformasi digital dalam lingkup perguruan tinggi bukan hanya membangun infrastruktur.

Baca Juga: Prof Jamaluddin Jompa Daftar Bakal Calon Rektor Unhas Hari Ini

Melainkan hal yang paling penting adalah mengubah mindset terlebih dahulu. Pemimpin pada perguruan tinggi harus peka melihat kebutuhan civitas akademika kampus.

“Tujuannya tentu untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa serta dosen dalam membangun lingkungan pembelajaran yang saling terhubung,” jelas Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Infrastruktur, Universitas Hasanuddin (Unhas) ini.

Lebih jauh Sumbangan Baja memaparkan bagaimana mewujudkan sistem pembelajaran yang saling terhubung.
Caranya dengan menciptakan pengalaman belajar yang kolaboratif, interaktif, dan personalisasi.

“Transformasi digital perguruan tinggi adalah proses berkelanjutan. Maka inovasi harus dikedepankan dalam membangun lingkungan pembelajaran berbasis digital,” papar alumnus doktor Universitas Sydney, Australia ini.

Transformasi sendiri adalah proses perubahan yang terstruktur. Maka dari itu, perlu perencanaan dan konsep yang matang.

Baca Juga: Prof Abdul Kadir dan Prof Farida Patittingi Daftar Bakal Calon Rektor Unhas 2022-2026

Transformasi digital di perguruan tinggi mengacu pada strategi bagaimana menggunakan teknologi digital untuk kebutuhan proses belajar mengajar mahasiswa dan dosen.

Lebih dari itu, kata Sumbangan Baja, transformasi digital di perguruan tinggi adalah untuk menghasilkan layanan terbaik bagi mahasiswa, dosen, serta mitra kerja.

“Transformasi digital harus segera dilakukan. Karena teknologi semakin memanjakan mahasiswa yang memang tabiatnya selalu ingin bereksperimen pada hal-hal baru,” kata Sumbangan Baja.

Adanya pandemi Covid-19 mengharuskan semua institusi termasuk perguruan tinggi untuk mempersiapkan diri.
Ini merupakan masa dimana perguruan tinggi harus berinovasi. Agar semakin kompetitif melalui transformasi digital. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) juga mempercepat transformasi digital melalui program Kampus Merdeka.

Sebagai contoh, Sumbangan Baja menjelaskan bahwa perguruan tinggi membuat website e-learning. Dalam platform website e-learning tersebut, diisi konten-konten pembelajaran yang disediakan sesuai kurikulum.

Untuk diketahui, saat ini Infrastruktur IT Unhas sudah diperluas dan diperkuat. Sistem aplikasi sudah dikembangkan, baik yang berbasis web dan juga yang dioperasionalkan internal.

Menurut Dekan Fakultas Pertanian Unhas Periode 2014-2018 ini, selain sistem pembelajaran yang sudah dilakukan, juga akan dikembangkan adalah sistem e-planning dan e-budgeting untuk perencanaan dan keuangan.

"Sistem manajemen aset harus terus diperkuat agar dapat menangani aset-aset Unhas yang jumlahnya cukup besar. Kami juga menggunakan teknologi GIS untuk manajemen aset Unhas berupa tanah yang tersebar di banyak tempat, monotoring dilakukan secara realtime".

Ketika merancang transformasi digital, perguruan tinggi harus memerhatikan kebutuhan civitas akademika utamanya dosen dan mahasiswa. Pemimpin harus mampu melihat bagaimana menyesuaikan diri dalam transformasi digital.

“Perguruan tinggi sebagai penyelenggara seharusnya benar-benar memahami pentingnya memanfaatkan teknologi informasi sebagai solusi untuk melakukan transformasi digital,” jelas bakal calon Raktor Unhas Periode 2022-2026 ini.

Hal yang perlu disadari bahwa, perguruan tinggi perlu meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan media digital. Terlepas karena adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan sistem pembelajaran secara daring.

Load More