Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 24 Agustus 2021 | 06:00 WIB
KM Umsini dijadikan tempat isolasi apung di Kota Makassar [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Cemas menyelimuti pikiran Kapten Romi Supriadi, Nakhoda Kapal Motor (KM) Umsini. Saat membaca surat perintah dari Kantor PT PELNI. Isinya harus segera berlayar ke Kota Makassar. Membantu penanganan pandemi Covid-19.

Surat dari pimpinan diterima Romi. Saat KM Umsini port stay atau berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Rencana akan menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Perasaan kita cemas. Namanya pertama kali, kita kan selalu ditekankan protokol kesehatan. Sama seperti di darat. Tiba-tiba didatangi orang (pasien Covid-19). Akan tinggal di rumah, sempat down," ungkap Romi kepada SuaraSulsel.id, Selasa 10 Agustus 2021.

Setelah mendapatkan tugas khusus mengatasi pandemi, KM Umsini dengan sejumlah kru bersiap. Langsung berlayar. Tiba di Pelabuhan Makassar, 14 Juli 2021.

Baca Juga: Teman Bus Siap Layani Makassar

KM Umsini bersandar di Dermaga Peti Kemas Pelabuhan Makassar. Untuk melakukan pembenahan. Membersihkan ruangan di setiap dek. Memasang filter pembersih udara. Melakukan penyemprotan anti hama dan disinfektan. Serta memasang sekat untuk pasien Covid-19.

Ruangan dalam kapal diatur. Dipisahkan untuk tenaga kesehatan, petugas jaga, dan pasien terpapar Covid-19. Tempat untuk laki-laki dan perempuan juga dipisahkan. Ruangan ICU diperbaiki, untuk pasien yang butuh pertolongan darurat.

"Segala upaya dilakukan dengan cepat. Yang kurang ditambahkan, dipersiapkan semua. Mendekati fasilitas hotel untuk isolasi," ungkap Romi.

Isolasi apung pasien Covid-19 ini kolaborasi antara PT PELNI, Pemerintah Kota Makassar, dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meninjau Kapal Pelni yang akan digunakan sebagai tempat isolasi bagi para pasien COVID-19 Makassar, Selasa (13/7/2021). Antara/HO/Pemkot Makassar

PELNI sebagai operator diminta menyiapkan fasilitas. Untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Pemkot Medan Matangkan Rencana Warga Isolasi Covid-19 di Kapal Pelni

"Ini panggilan negara," kata Kapten Romi.

Senin 2 Agustus 2021, pasien pertama positif Covid-19 naik KM Umsini melakukan isolasi. Petugas menggunakan alat pelindung diri mengantar pasien dengan ambulans. Mengarahkan naik ke tangga kapal.

Perasaan cemas masih terbersit di benak anak buah kapal. Karena ini adalah pengalaman pertama mereka melayani pasien Covid-19.

Sebelumnya, kru selalu ditekankan pentingnya menjaga protokol kesehatan di atas kapal. Tidak boleh mengangkut penumpang positif Covid-19.

Kini, pemandangannya berbeda. KM Umsini mengangkut penumpang yang positif terpapar Covid-19. Virus yang sangat cepat penularannya. Telah membunuh jutaan orang di dunia.

"Bahkan ini pertama di dunia. Kapal dijadikan tempat isolasi," kata Romi.

Satu minggu setelah menerima 98 pasien Covid-19. Kabar baik datang. Tujuh orang pasien isolasi mandiri dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

Dilakukan perlahan, pencerahan dan sosialiasi terus menerus di atas kapal membuahkan hasil. Semakin banyak pasien sembuh.

Nahkoda dan semua anak buah kapal pun makin bergairah. Tidak khawatir lagi. Melayani warga yang ingin melakukan isolasi.

"Hiburan jalan terus makanannya enak-enak," kata Romi sambil tertawa.

Romi mengaku, kru kapal hanya membantu menjaga semua fasilitas kapal bisa digunakan. Agar pasien dan tenaga kesehatan nyaman selama tinggal di atas kapal.

Untuk berkomunikasi atau kontak dengan pasien, ada tenaga kesehatan dan petugas khusus terlatih. Selalu menggunakan alat pelindung diri saat beraktivitas .

Romi mengatakan, kunci penanggulangan Covid-19 adalah menjaga kesehatan dan patuhi peraturan pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan. Di laut atau di darat sama saja protokolnya.

"Jangan sampai kena, bahwa penyakit itu ada. Jangan dianggap remeh. Patuhi pemerintah tapi jangan terlalu takut. Insyaallah tuhan melindungi," kata Kapten Romi yang sudah 21 tahun berlayar dengan PELNI.

Dengan berbagai kekurangan, Romi dan Kru KM Umsini berharap pelayanan yang mereka berikan ke warga bisa menjadi amalan di akhirat.

"Kalau kita happy, Tuhan bisa lihat kita ikhlas. Jadi amalan di akhirat," kata Romi yang mengaku sudah beberapa kali gonta-ganti kapal PELNI.

Kapten Romi Supriadi, Nakhoda Kapal Motor (KM) Umsini [SuaraSulsel.id / Dokumentasi Pribadi]

KM Umsini memiliki kapasitas muat 2000 penumpang. Dibuat di Jerman tahun 1985. KM Umsini satu dari 26 kapal penumpang yang dioperasikan PT PELNI. Menyinggahi Makassar dalam rute pelayarannya.

Rute reguler KM Umsini adalah Pelabuhan Kijang - Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - Maumere - Larantuka - Lewoleba - Kupang (PP).

Selama difungsikan sebagai fasilitas isolasi terpadu, jumlah tempat tidur yang digunakan hanya 870. Untuk tenaga kesehatan dan pasien.

Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI O.M. Sodikin mengatakan, jumlah tempat tidur yang dimanfaatkan hanya 50 persen. Agar protokol kesehatan di atas kapal tetap terjaga.

PELNI juga telah mempersiapkan fasilitas pendukung lain untuk pasien. Seperti poliklinik, jalur untuk joging, dan tempat berjemur di atas kapal. Untuk keamanan di atas kapal, PELNI memasang 31 kamera CCTV. Ada juga fasilitas WiFi untuk internet.

"Kami berharap fasilitas yang disediakan PELNI mendukung proses penyembuhan pasien isolasi," ungkap Sodikin, usai menandatangani kerjasama pemanfaatan KM Umsini sebagai tempat isolasi di Makassar.

Sodikin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kota Makassar. Sehingga KM Umsini dapat difungsikan untuk mendukung program "Makassar Recover" di Kota Makassar. Memutus mata rantai penularan Covid-19.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H Purnomo memuji penanganan pasien Covid-19 di KM Umsini. Saat mengunjungi fasilitas isolasi apung KM Umsini yang berlabuh dekat Pulau Lae-Lae, Makassar.

Menurut Agus, Kementerian Perhubungan melihat langsung pelaksanaan isolasi apung dengan memanfaatkan kapal pelni. Agar bisa dimanfaatkan juga di daerah lain.

"Alhamdulillah saya bisa naik kapal melihat situasi kondisi kapal. Kapalnya lumayan bersih, rapi,  petugasnya juga memenuhi persyaratan. Saya dan Wali Kota Makassar berbincang-bincang dengan pasien di sana, selama dirawat selama 5- 6 hari mereka senang. Tidak stres dan enjoy rasanya. Pemkot menyediakan isolasi apung bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Agus. 

Agus berharap masyarakat menggunakan fasilitas isolasi apung mandiri yang disediakan pemerintah Kota Makassar. Karena gratis dan lengkap fasilitasnya.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, konsep isolasi apung terpadu diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien Covid-19.

“Isolasi apung terpadu menghadirkan konsep recovery, training motivasi, olahraga, dan rekreasi. Konsep ini dipadukan agar tidak ada kejenuhan selama isolasi. Tentu dengan pengawasan dan pendampingan tenaga medis,” ujar Danny Pomanto, sapaan Wali Kota Makassar.

Setiap peserta isolasi apung di KM Umsini akan diberikan makanan, masker, vitamin, dan minuman herbal. Setiap hari digelar olahraga bersama. Pemerintah Kota Makassar juga menyediakan alat pancing bagi pasien yang ingin melepas jenuh.

"Semua gratis," ungkap Danny Pomanto.

Danny Pomanto mengaku sangat bahagia, karena program isolasi apung terbukti berhasil dan bermanfaat.

"Baru 5 sampai 6 hari di atas kapal. Pasien sudah ada yang negatif. Bisa turun dan kembali ke rumah bersama keluarga," ungkapnya.

Danny Pomanto berharap kepada pasien isolasi yang sembuh. Menjadi pendonor plasma konvalesen bagi pasien yang bergejala berat. Juga menjadi motivator bagi warga lain.

Pejabat Kementerian Perhubungan RI meninjau ruang isolasi di KM Umsini [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Banyak Tantangan

Anggota Tim Dokter KM Umsini dr Udin Shaputra Malik mengatakan, untuk meyakinkan masyarakat melakukan isolasi di atas kapal tidak mudah. Banyak sekali tantangan. Karena sudah ada stigma dan narasi yang berkembang di masyarakat, kapal PELNI tidak laik jadi tempat isolasi.

Hari pertama beroperasi, ada pasien mengeluh kondisi kamarnya becek. Pasien juga takut melihat kecoak. Keluhannya viral di media sosial karena dibuatkan video.

Selain kondisi kapal, ada kekhawatiran terjadi penularan sesama pasien. Begitupula sebaliknya, penularan ke kru kapal dan tenaga kesehatan. Karena ruangan kapal yang tertutup.

"Namun dengan tindakan preventif yang sudah dilakukan, Alhamdulillah sampai hari ini program isolasi apung terbukti efektif. Sudah banyak pasien yang sembuh dan bisa pulang. Bahkan daerah lain sudah replikasi program ini," ungkap Udin.

Sejak hari pertama KM Umsini dibuka untuk isolasi mandiri, Senin 3 Agustus 2021 hingga Sabtu 21 Agustus 2021, kata Udin, tercatat sekitar 160 orang pasien sudah dirawat. Lebih 100 orang sudah sembuh dan dibolehkan pulang.

Udin berharap semua masyarakat ikut berpartisipasi. Mensukseskan program isolasi apung. Karena tidak hanya di atas kapal, beberapa fasilitas isolasi di darat pun masih sepi peminat.

Alasannya, masyarakat masih merasa nyaman isolasi mandiri di rumah. Mereka takut jauh dari keluarga. Khawatir sendiri. Padahal isolasi di fasilitas pemerintah bertujuan memutus penularan dan merawat warga yang terpapar Covid-19 cepat sembuh.

"Di atas kapal kami tidak hanya memberikan pelayanan medis. Tapi ada juga layanan untuk pasien yang ingin curhat. Mendengar semua perasaan kecewa, kesedihan, dan unek-unek pasien isolasi mandiri. 24 jam," kata Udin.

Untuk membantu merawat pasien isolasi di KM Umsini, Pemkot Makassar bersama Ikatan Dokter Indonesia menugaskan 9 dokter dan 17 Perawat. Bekerja secara bergantian.

Dokter Udin belum tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir. Namun, agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, Udin meminta semua masyarakat bekerja sama. Begitupula pemerintah harus terus memperbaiki segala kekurangan dalam penanganan Covid-19.

Terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. Hingga tingkat lingkungan rumah tangga, RT, RW, dan kelurahan.

Alamsyah, salah satu mantan pasien isolasi apung KM Umsini mengaku terpanggil untuk masuk fasilitas isolasi tersebut.

Setelah diberikan pemahaman, bahwa isolasi mandiri adalah bentuk tanggung jawab warga. Untuk menjaga keselamatan warga lain.

"Tidak menularkan virus kepada warga yang sehat. Tujuannya semata-mata untuk masyarakat agar sehat," kata Alamsyah.

Sebelumnya, Alamsyah menjalani isolasi mandiri di rumah 9 hari. Tanpa gejala. Setelah KM Umsini dibuka, dia berinisiatif pindah. Agar lebih aman untuk keluarga dan warga sekitar rumahnya.

4 hari menjalani isolasi mandiri di KM Umsini, Alamsyah mengaku mendapatkan pelayanan memuaskan. Makan tiga kali sehari dikontrol ahli gizi. Fasilitas tempat tidur dan air bersih tersedia.

"Senam setiap pagi. Selalu menerima kunjungan petugas medis yang ramah-ramah," katanya.

Alamsyah bersyukur bisa sembuh dan dibolehkan pulang. Dia mengajak warga ikut ambil bagian dalam penanganan Covid-19 di Kota Makassar.

"Jika terkonfirmasi positif, segera pisahkan diri dengan warga yang sehat," harapnya.

Ian, pasien isolasi mandiri KM Umsini juga mengaku puas dengan pelayanan yang diperoleh. Selama menjalani isolasi di atas kapal.

"Pelayanan begitu baik dan bagus. Makanan banyak dan setiap hari diganti-ganti. Ditambah lagi jus dan vitamin, terima kasih banyak," kata Ian.

Pasien isolasi apung di KM Umsini melambaikan tangan. Meninggalkan kapal isolasi setelah dinyatakan sembuh [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Ditiru Daerah Lain

Setelah melihat program  isolasi apung di Makassar, Kementerian Perhubungan Bersama PELNI setuju untuk menerapkan di daerah lain.

Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI O.M. Sodikin mengatakan, setelah Kota Makassar, beberapa daerah lain juga akan menjadikan kapal PELNI sebagai tempat isolasi apung.

Daerah yang mengaku siap mereplikasi program isolasi apung antara lain Lampung, Minahasa Selatan, Bitung, Medan, dan Palembang.

Kementerian Perhubungan RI juga memerintahkan Perhubungan Laut dan Pelni di beberapa daerah mencontoh program Pemerintah Kota Makassar.

"Kami sudah diperintahkan, Tim Perhubungan Laut dan Pelni mulai di Minahasa, Bitung, Sorong dan Belawan menyusul Jayapura dan Lampung. Efek dari isoman, seluruh kementerian dan masyarakat berbondong bondong berpartisipasi mensukseskan. Kita harus berterima kasih kepada Pemkot Makassar," kata Direktorat Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H Purnomo.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kapal isolasi terpadu dapat menjadi alternatif ruang isolasi bagi para pasien Covid-19 tanpa gejala.

Sehingga mempercepat kesembuhan. Dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Selain itu, dengan isolasi di kapal, diharapkan dapat membatasi ruang gerak penyebaran Virus Covid -19. Karena mobilitas pasien hanya dilakukan di atas kapal.

“Upaya penyediaan kapal isoter (isolasi terpadu) ini merupakan bentuk komitmen dukungan kami, sejalan dengan arahan Bapak Presiden yang meminta Kementerian dan Lembaga untuk bersama-sama membantu mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia,” jelas Budi Karya.

Setelah Makassar, empat kapal PELNI yang akan dijadikan tempat isolasi apung adalah KM. Tatamailau dengan kapasitas 458 bed di Pelabuhan Bitung.

KM Bukit Raya dengan kapasitas 463 bed akan ditempatkan di Pelabuhan Belawan, Medan. KM Sirimau dengan kapasitas 460 bed akan ditempatkan di Pelabuhan Sorong.

Terakhir, KM Tidar dengan kapasitas 929 bed akan ditempatkan di Pelabuhan Jayapura, Papua.

Load More