SuaraSulsel.id - Cemas menyelimuti pikiran Kapten Romi Supriadi, Nakhoda Kapal Motor (KM) Umsini. Saat membaca surat perintah dari Kantor PT PELNI. Isinya harus segera berlayar ke Kota Makassar. Membantu penanganan pandemi Covid-19.
Surat dari pimpinan diterima Romi. Saat KM Umsini port stay atau berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Rencana akan menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Perasaan kita cemas. Namanya pertama kali, kita kan selalu ditekankan protokol kesehatan. Sama seperti di darat. Tiba-tiba didatangi orang (pasien Covid-19). Akan tinggal di rumah, sempat down," ungkap Romi kepada SuaraSulsel.id, Selasa 10 Agustus 2021.
Setelah mendapatkan tugas khusus mengatasi pandemi, KM Umsini dengan sejumlah kru bersiap. Langsung berlayar. Tiba di Pelabuhan Makassar, 14 Juli 2021.
KM Umsini bersandar di Dermaga Peti Kemas Pelabuhan Makassar. Untuk melakukan pembenahan. Membersihkan ruangan di setiap dek. Memasang filter pembersih udara. Melakukan penyemprotan anti hama dan disinfektan. Serta memasang sekat untuk pasien Covid-19.
Ruangan dalam kapal diatur. Dipisahkan untuk tenaga kesehatan, petugas jaga, dan pasien terpapar Covid-19. Tempat untuk laki-laki dan perempuan juga dipisahkan. Ruangan ICU diperbaiki, untuk pasien yang butuh pertolongan darurat.
"Segala upaya dilakukan dengan cepat. Yang kurang ditambahkan, dipersiapkan semua. Mendekati fasilitas hotel untuk isolasi," ungkap Romi.
Isolasi apung pasien Covid-19 ini kolaborasi antara PT PELNI, Pemerintah Kota Makassar, dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
PELNI sebagai operator diminta menyiapkan fasilitas. Untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Teman Bus Siap Layani Makassar
"Ini panggilan negara," kata Kapten Romi.
Senin 2 Agustus 2021, pasien pertama positif Covid-19 naik KM Umsini melakukan isolasi. Petugas menggunakan alat pelindung diri mengantar pasien dengan ambulans. Mengarahkan naik ke tangga kapal.
Perasaan cemas masih terbersit di benak anak buah kapal. Karena ini adalah pengalaman pertama mereka melayani pasien Covid-19.
Sebelumnya, kru selalu ditekankan pentingnya menjaga protokol kesehatan di atas kapal. Tidak boleh mengangkut penumpang positif Covid-19.
Kini, pemandangannya berbeda. KM Umsini mengangkut penumpang yang positif terpapar Covid-19. Virus yang sangat cepat penularannya. Telah membunuh jutaan orang di dunia.
"Bahkan ini pertama di dunia. Kapal dijadikan tempat isolasi," kata Romi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Begini Cara FEB Unhas Dorong Pelaku UMKM Maros Lebih Adaptif dan Tahan Banting
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging