Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 23 Agustus 2021 | 16:31 WIB
Ahmad Massoud, anak lelaki pahlawan anti-Soviet yang terbunuh Ahmad Shah Massoud, berbicara saat wawancara di rumahnya di Bazarak, provinsi Panjshir, Afganistan, 5 September 2019. [ANTARA FOTO]

SuaraSulsel.id - Pemimpin anti-Taliban Afghanistan, Ahmad Massoud, mengatakan pasukannya siap berperang dengan kelompok militan itu yang merebut kekuasaan di Kabul seminggu yang lalu.

Namun, Massoud berharap untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban.

"Kami ingin membuat Taliban menyadari bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah melalui negosiasi," katanya kepada Reuters melalui telepon.

Massoud telah mengumpulkan pasukan yang terdiri dari sisa-sisa unit tentara reguler dan pasukan khusus serta pejuang milisi lokal.

Baca Juga: Taliban Dilaporkan Sita Perangkat Biometrik yang Digunakan Militer AS

"Kami tidak ingin perang pecah."

Komentar itu muncul ketika sebuah pernyataan di akun Twitter Alemarah Taliban mengatakan ratusan pejuang menuju Panjshir "setelah pejabat negara setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai".

Sebuah video pendek menunjukkan barisan truk dengan bendera putih Taliban bergerak di sepanjang jalan raya.

Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, salah satu pemimpin utama perlawanan anti-Soviet Afghanistan pada 1980-an, mengatakan para pendukungnya siap berperang jika pasukan Taliban mencoba menyerang lembah itu.

"Mereka ingin membela, mereka ingin bertarung, mereka ingin melawan rezim totaliter mana pun."

Baca Juga: Curhat ARMY Afghanistan Bakar Album BTS karena Ngeri Taliban

Namun ada beberapa ketidakpastian tentang apakah operasi oleh pasukan Taliban telah dimulai atau tidak. Seorang pejabat Taliban mengatakan serangan telah diluncurkan di Panjshir. Namun seorang ajudan Massoud mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa pasukan itu benar-benar memasuki celah sempit ke lembah dan tidak ada laporan pertempuran.

Load More