SuaraSulsel.id - Anggota parlemen dari Barisan Nasional (BN) yakni dari UMNO, MIC dan MCA diterima menghadap Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara, Kamis.
Mereka terdiri dari dua kelompok yakni kelompok pertama yang diterima jam 10.45 waktu setempat sedangkan Ketua Barisan Nasional yang juga Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengadap raja sekitar jam 14.00.
Mengutip Antara, kelompok pertama BN berangkat dengan menggunakan bus dari sekretariat BN di Menara Dato' Onn Gedung World Trade Center (WTC) melalui pintu dua Istana Negara.
Terlihat dalam rombongan pertama Ketua Lembaga Penasihat Barisan Nasional yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
Anggota parlemen dari UMNO sebanyak 54 orang, MCA (Partai China) dua orang dan MIC (Partai India) satu orang.
Sedangkan anggota parlemen PAS dari Pasir Puteh Nik Muhammad Zawawi Salleh mengatakan surat pernyataan dukungan telah diberikan kepada partai untuk diurus.
Barisan Nasional dan PAS sama-sama mendukung pencalonan mantan Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri.
Sehari sebelumnya, pimpinan oposisi Anwar Ibrahim juga diterima Raja Malaysia. Anggota parlemen oposisi yang menyerahkan surat pernyataan dukungan calon perdana menteri melalui e-mail dan faksimile.
Anggota parlemen PKR dari Lembah Pantai, Fahmi Fadzil mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat pernyataan dukungan melalui e-mail Kamis pagi. Sedangkan rekannya anggota parlemen Batu, P Prabakaran mengantar surat melaui e-mail dan faksimile pada pukul 12.30 waktu setempat.
Baca Juga: Taliban Berhasil Kuasai Afghanistan, Partai Islam Malaysia Ucapkan Selamat
Pihak oposisi mencalonkan Anwar Ibrahim sebagai calon perdana menteri.
Persaingan Meningkat
Mengutip VOA, persaingan untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia berikutnya meningkat pada Rabu (18/7/2021). Menjelang tenggat yang ditetapkan raja bagi anggota parlemen untuk mengajukan nama kandidat pilihan mereka.
Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah telah mengesampingkan pemilihan umum baru karena banyak bagian negara itu adalah zona merah COVID-19 dan fasilitas kesehatan tidak memadai.
Muhyiddin Yassin, yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada hari Senin (16/8), telah ditunjuk sebagai pemimpin sementara sampai ditetapkan penggantinya.
Muhyiddin mundur setelah kurang dari 18 bulan menjabat di tengah pertikaian dalam aliansinya dan meningkatnya kemarahan publik atas apa yang secara luas dianggap sebagai penanganan pandemi yang buruk oleh pemerintahannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ditolak Banyak RS, Muh Ikram Langsung Ditangani RSUD Daya: Kisah Anak Yatim Viral di Makassar
-
Begini Cara FEB Unhas Dorong Pelaku UMKM Maros Lebih Adaptif dan Tahan Banting
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang