Strategi BRI Dorong Pertumbuhan Komoditas Unggulan Baru
Strategi penyaluran pembiayaan BRI selama masa pandemi juga memunculkan potensi pertumbuhan komoditas unggulan baru dan hal ini bisa menjadi indikasi betapa masih besarnya potensi sektor pertanian berkembang untuk semakin mendukung kemandirian pangan. Indikasi dimaksud dapat terlihat dari peningkatan beberapa komoditas, sebagai berikut;
Mengingat modal kerja merupakan salah satu unsur utama di sektor pertanian, upaya meningkatkan akses pembiayaan menjadi penting. Untuk itu, percepatan dan perluasan akses pembiayaan melalui ekosistem pertanian diharapkan dapat memitigasi risiko, baik secara individu maupun kelompok atau kita kenal dengan istilah klaster.
Pemberdayaan Pola Klaster
Supari menambahkan, pola pendekatan kelompok/klaster terbukti mampu meningkatkan peran kelembagaan dengan nuansa kearifan lokal. Strategi pengembangan klaster binaan BRI sendiri diarahkan pada 3 hal.
Pertama, peningkatan produktivitas, lebih dari 6.000 pemberdayaan berupa pelatihan serta bantuan sarana produksi untuk peningkatan kapasitas dan produktivitas.
Kedua, peningkatan akses pasar, melalui inovasi dan kolaborasi, selain menciptakan berbagai payment tools, BRI menggandeng berbagai mitra, mulai dari penyedia platform blockchain hingga yang berkecimpung dalam bidang e-commerce.
Selain itu, kegiatan kurasi dan business matching (BRILIANPRENEUR) pun rutin dilakukan dalam rangka menjembatani pelaku UMKM mampu mengakses pasar Internasional. Tahun 2020 yang lalu, didapat 74 kontrak pembelian dengan total dealing amount sebesar 57,5 juta dolar AS.
Ketiga, peningkatan kualitas dan nilai tambah (value added) seluruh pelaku ekosistem bisnis yang terhubung dalam rantai nilai (perusahaan, petani, kelompok tani, pengumpul, pengolah, pedagang, pasar). Kegiatan pemberdayaan BRI tersebut, juga diarahkan kepada 8 klaster komoditas yang menjadi concern Kementerian BUMN RI. Progress pemberdayaan tersebut dicerminkan dengan besarnya pembiayaan BRI, sebagai berikut;
“Sejalan dengan Kementerian BUMN RI, BRI konsisten mendukung peningkatan produksi komoditas unggulan melalui pemberdayaan klaster. Hal ini sebagai wujud nyata dukungan kepada Pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.
Untuk menciptakan sebuah ekosistem bisnis pertanian yang terintegrasi diperlukan kolaborasi dari berbagai pemegang kepentingan (stakeholders).
“Ekosistem ini sendiri memegang peranan penting dalam menjamin business process, dari hulu sampai ke hilir. Dalam menjamin berjalannya rantai bisnis tersebut, konsolidasi klaster melalui platform teknologi dapat membangun nilai tawar kepada para pelaku usaha untuk terlibat di dalamnya, dari penyedia teknologi budidaya pertanian, pemasaran yang terkoneksi dengan dengan off taker hingga produksi pasca panen dengan diversifikasi produk," pungkas Supari.
Baca Juga: Bank BRI Pastikan Layanan Perbankan Tak Terganggu Selama PPKM Jawa-Bali
Berita Terkait
-
Menteri BUMN dan Dirut BRI Dorong Pemberdayaan UMKM di Jatim
-
Pameran Lokal Keren Jatim Road to BRILianpreneur, BRI Bangkitkan UMKM untuk Go Global
-
BRI Raih 5 Penghargaan Bergengsi di GRC & Performance Excellence Award 2021
-
Capai Laba Rp12,54 Triliun, Bank BRI Buktikan Kinerja Positif saat Pandemi
-
Kredit Mikro Tumbuh 17%, BRI Raih Laba Rp12,54 Triliun
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Taufan Pawe Usul Peradilan Khusus Pemilu: 14 Hari Penyidikan Terlalu Singkat
-
Trans Sulawesi Jalur 'Hitam' Pupuk Subsidi? Polda Sulbar Amankan Ratusan Karung
-
Kisah 6 Orang Makassar Tewaskan 300 Tentara di Thailand
-
Hamil Muda Jualan Skincare Ilegal, IRT di Kendari Terancam 12 Tahun Penjara
-
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan dari Gubernur Sulsel