Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 04 Agustus 2021 | 19:16 WIB
Tim KSP meninjau fasilitas kesehatan di Kota Palu dalam menghadapi pandemi Covid-19, Rabu 4 Agustus 2021 [SuaraSulsel.id / KSP}

SuaraSulsel.id - Tim Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong penguatan dan dukungan fasilitas kesehatan untuk Kota Palu, Sulawesi Tengah. Agar mampu menjadi kota tumpuan bagi kabupaten dan kota di sekitarnya.

Dalam program verifikasi lapangan selama 4 hari di beberapa kawasan di Provinsi Sulawesi Tengah, tim KSP menemukan fakta bahwa Kota Palu menjadi salah satu kota di Indonesia dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi setiap harinya.

Namun di tengah situasi krisis tersebut, Kota Palu membuktikan dirinya mampu menjadi kota tumpuan yang setidaknya dapat memberikan layanan fasilitas kesehatan yang memadai untuk pasien COVID-19 dari wilayah kabupaten lain.

Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan pada Rabu (4/8/2021), Tim KSP menemukan Kota Palu sekurang-kurangnya memiliki 7 rumah sakit rujukan COVID-19. Namun hanya 3 rumah sakit saja yang mampu memberikan penanganan COVID-19 yang optimal diantaranya Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani, dan RSUD Undata Palu.

Baca Juga: Pemimpin Alkhairaat Wafat, Wali Kota Palu Minta Warga Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Ketiga rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit rujukan utama bagi pasien COVID-19 yang tidak hanya berdomisili di Palu, namun juga warga domisili Sigi dan Parigi.

Hal ini dikarenakan Sigi dan Parigi adalah dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan COVID-19.

Padahal, Ketua Surveillance Kota Palu sekaligus ketua Satgas COVID-19 Kota Palu, dokter Rochmat Jasin mengungkapkan kondisi keterisian tempat tidur (BOR) perawatan COVID-19 di tujuh rumah sakit di Kota Palu sendiri sudah mencapai hampir 95 persen.

“Dari sekitar 479 kapasitas tempat tidur, kurang lebih 309 tempat tidur telah ditempati oleh pasien yang terkonfirmasi positif. Angka ini hanya menggambarkan situasi di Palu saja, belum di daerah atau kabupaten lain,” kata Rochmat Jasin kepada Tim KSP.

Lebih parah lagi, lanjut Rochmat, Kota Palu belum memiliki fasilitas isolasi mandiri (isoman) bagi warga masyarakat. Hal ini pun berdampak pada jumlah warga yang meninggal saat melakukan isoman COVID-19 tanpa mendapatkan pantauan yang memadai, yakni terhitung 7 orang telah meninggal dalam kurun waktu seminggu terakhir saat melakukan isoman.

Baca Juga: Dinkes Sebut Saat Ini Ada 1000 Lebih Warga Kota Yogyakarta yang Isoman di Rumah

Lebih lanjut Rochmat melaporkan terkait beban tugas tenaga kesehatan (nakes) yang kian bertambah dalam melakukan proses tracing dan tracking dengan jumlah personil yang sedikit.

Load More