SuaraSulsel.id - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, memperingatkan Amerika Serikat. Agar tidak agresif menantang China.
Lee Hsien Loong mengaku sikap keras dan cenderung menyerang Amerika Serikat bukan konsensus yang tepat.
Dengan mengatakan pandangan Washington yang semakin bersikap keras itu dapat menjadi "sangat berbahaya."
Mengutip VOA, Lee Hsien Loong menjelaskan, Amerika Serikat telah beralih dari pendekatan persaingan sehat dengan China menjadi pandangan bahwa Amerika "harus menang, dengan satu atau cara lainnya."
Baca Juga: Nenek di China Ini Dituduh Sebagai Sumber Pemicu Sebaran Varian Delta
"Ada konsensus bipartisan (AS) hari ini tentang satu hal, yaitu hubungan dengan China," kata PM Singapura Lee Hsien Loong kepada Forum Keamanan Aspen.
"Namun sikap mereka adalah mengambil garis keras. Saya tidak yakin itu konsensus yang tepat," kata pemimpin Singapura tersebut.
Dalam situasi itu, Lee berpandangan baik AS maupun China sejenak memikirkan baik-baik sebelum kemudian bertindak. “Itu sangat berbahaya," tambahnya.
Lee yang dinilai memiliki wawasan tentang kepemimpinan kedua negara, menyatakan pandangan keras Washington terhadap China semakin diimbangi dengan keyakinan China bahwa Amerika Serikat tidak dapat dipercaya dan berusaha menghalangi kehadirannya.
PM Singapura itu mengkritik peragaan ketangguhan pemerintahan Biden dalam pertemuan bilateral tingkat tinggi pertama dengan China di Anchorage, Alaska pada bulan Maret 2021.
Baca Juga: Bus Listrik Mulai Beroperasi di Bogor, Penumpang Naik Gratis Selama Satu Bulan
Namun Lee mendukung kembalinya pemerintahan Biden pada kebijakan luar negeri yang "lebih konvensional" setelah pendekatan yang mengganggu dari pendahulunya Donald Trump.
"Negara-negara mencari konsistensi strategis jangka panjang dari AS," ia menambahkan lebih lanjut, kebijakan AS yang "dapat diandalkan dan dapat diprediksi."
Lee mengungkapkan bahwa Taiwan berpotensi menjadi titik bentrokan jika tidak berhati-hati dan salah perhitungan.
Dia mengungkapkan apresiasinya terhadap komentar Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Singapura pekan lalu yang memperingatkan bahwa setiap perubahan dalam status-quo dari situasi Taiwan akan berbahaya.
Berita Terkait
-
Lolos Semifinal China Masters 2024, Jonatan Christie Dihadang Shi Yu Qi
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Ellen DeGeneres Benar-Benar Hengkang dari AS Pasca Kemenangan Trump, Anak Elon Musk Menyusul?
-
Setelah Kirim Roket ke Tel Aviv, Hizbullah Siap Berunding dengan Amerika Serikat, Ini Tujuannya
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis