Ditengah kesibukannya sebagai abdi Negara, juga terlibat dalam pengelolaan jurnal ilmiah yaitu sebagai Redaksi, Editor, Ketua Editor pada jurnal Buletin Epsilon terbitan PTKR BATAN (1998-2001) serta Editorial Board pada Nuclear Desalination International Journal.
Geni sangat berperan dalam persiapan dan pembangunan RDE (Reaktor Daya Eksperimental) jenis HTGR (High Temparature Gas Reactor). Saat ini sudah terbangun di kawasan Puspitek Serpong. Sebagai persiapan untuk pembangunan PLTN di Indonesia. Namun kelanjutan pembangunan reaktor ini terhambat.
4. Netty Herawati
Wanita kelahiran Pontianak, 29 Oktober 1965, sesungguhnya bukan ahli nuklir. Aslinya seorang ahli komunikasi lulusan S2 (1998) dan S3 (2005) dari Universitas Pajajaran, Bandung jurusan Ilmu Komunikasi.
Baca Juga: Daftar 21 Kabupaten di Sulsel, Perlu Anda Ketahui
Sejak thn 1990-sekarang adalah Staf Pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Staf Pengajar untuk Program Magister Ilmu Sosial sejak 2006-sekarang untuk Fakultas dan Universitas yang sama, Pengajar pada Program Magister Kebijakan Adminstrasi Publik, Universitas terbuka (2011-sekarang) dan Pengajar pada Program Studi Magister Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Tanjungpura(2014-sekarang).
Disamping profesinya sebagai seorang Pengajar Perguruan Tinggi, Wanita energik ini juga aktif dalam kegiatan-kegiatan nuklir sebagaimana Penulis jelaskan dibawah ini.
Sebagai seorang Pengajar Perguruan Tinggi, Netty telah melakukan berbagai penelitian dengan berbagai judul sesuai bidang keahliannya yaitu komunikasi sejak 2006-2020.
Dari 21 kegiatan penelitian yang ditekuninya sejak 2020, maka ada yang terkait dengan nuklir. Dari berbagai penghargaan yang diterimanya, maka ada satu penghargaan yang terkait nuklir yaitu “Best Paper pada Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir (SENTEN)”, 2020.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 12,8 Miliar
5. Dewi Motik
Dewi Motik dikenal luas di Indonesia. Lahir dengan nama lengkap Cri Puspa Dewi Motik. Lahir di Jakarta, pada tanggal 10 Mei 1949.
Jenjang pendidikannya dimulai dari S1 Ekonomi di IKIP Rawamangun, Jakarta, Bachelor of Art di Florida University, AS, S2 Bidang Pengkajian Ketahanan Nasional, Univ. Indonesia, Jakarta, S3 Bidang Pendidikan, Kependudukan dan Lingkungan Hidup, di Universitas Negeri Jakarta.
Aktivitasnya meliputi berbagai bidang, mulai dari bidang usaha besar maupun UMKM, pendidikan, Sosial, perempuan, kecantikan, lingkungan hidup, dan lainnya.
Dewi Motik tertarik dengan nuklir atau atom saat usianya masih muda. Dia mengaku membaca tentang peristiwa Hiroshima dan Nagasaki yang hancur karena bom atom. Mengilhami Dewi untuk mencari tahu tentang atom, yang berlanjut ke nuklir.
Dewi sempat mengunjungi beberapa proyek nuklir di Finalndia, Swedia, dan Swiss.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Rebutan Pulau, Sengketa Panas Sulsel dan Sultra di Laut
-
Ini Surga Tersembunyi Raja Ampat yang Wajib Kamu Jelajahi!
-
Remaja Makassar "COD" Tawuran, Live di TikTok & FB! Guru Honorer Ditangkap
-
Sinergi Pabrik Tepung Terigu untuk Kesejahteraan Masyarakat Makassar
-
11 Ribu Lulusan SMP di Kota Makassar Terancam Tidak Lanjut ke SMA Negeri