Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 23 Juli 2021 | 15:41 WIB
Inovasi Teknologi Nuklir di BATAN (Suara.com/Wivy)

Atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara lain serta pengembangan ilmu pengetahuan, wanita ulet ini mendapat Tanda Jasa dari Pemerintah RI berupa Satya Lancana Wira Karya(1990) dan Satya Lancana Karya Satya 30 tahun (1995) serta Life Time Achievement Award From NUH Tissue Bank, Singapore 2017 dan APASTB Pioneer Award, Kuala Lumpur, 2018.

Walau sudah Lansia, dengan umur 83 thn, Wanita karir ini yang masih energik, juga masih aktif menulis buku, narasumber dari berbagai kegiatan, aktif dalam kegiatan organisasi seperti HIMNI (Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia), anggota BGA (BATAN Golden Age Association) dan Vice President of Indonesian Association of Surgical Tissue Bank 2012-sekarang.

2. Zubaidah Irawati

Srikandi ini lahir di Pekalongan Jawa Tengah pada 15 Agustus 1960. Menyelesaikan S1 di IPB thn 1977, kemudian melakukan riset untuk program S3 di Wageningen Agricultural University Belanda pada 1989-1992.

Baca Juga: Daftar 21 Kabupaten di Sulsel, Perlu Anda Ketahui

Sesudah itu mengikuti Program S3 di IPB, Bogor dan lulus thn 1997 bidang Food Chemistry dengan predikat Cum Laude.

Zubaidah menjadi birokrat BATAN dari thn 1979-2015. Dalam karirnya sebagai birokrat BATAN, Dimulai sebagai tenaga peneliti yang ditekuninya sampai sekarang.

Kemudian menjadi Kepala Seksi Iradiasi makanan sejak tahun 1999 dan setelah pensiun dari BATAN, wanita ulet ini terus menekuni bidang iradiasi makanan sampai saat ini. Pada 2002-2009 terlibat dalam penyusunan regulasi tentang makanan yang di-iradiasi.

Kemudian sejak 2003 hingga sekarang terlibat dalam National Research Team On Sterile and Clean Diet For Hospital Patients And Other Specific Target Group.

Sejak 2003, wanita kreatif ini menjadi konsultan bidang iradiasi makanan pada PT Rel-Ion, Cibitung Bekasi.
Sebagai seorang ahli dibidang Food Chemintry Zubaidah juga menjadi pengajar di beberapa Universitas di Indonesia.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 12,8 Miliar

Tahun 1999-2005 ikut dalam kegiatan IAEA(NPC: IAEA-RCA/RAS5/042) dengan Title: Application of irradiation to Ensure Food Safety, Security and Trade, dari thn 2007-sekarang, juga ikut dalam kegiatan IAEA(NPC:IAEA-RCA/RAS5/046 Projects) dengan Title: Novel Application of Food Irradiation Technology for Improving Socio-Economic Development.

Load More