SuaraSulsel.id - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Andi Arwin Azis mengatakan pembangunan Stadion Mattoanging yang baru diproyeksi menelan biaya sekitar Rp 370 miliar. Pendanaannya bersumber dari APBD.
"Dengan daya tampung penonton yang direncanakan mencapai 20.000 orang," ujar Arwin, Kamis, 22 Juli 2021.
Anggaran itu dipangkas dari perencanaan sebelumnya yakni Rp 1,2 triliun dari dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Begitu pun dengan skema kapasitas pembangunannya juga dipangkas. Dulunya 40.000 penonton berdasarkan detail design engineering (DED) yang disusun PT. Arkonin.
Baca Juga: Suporter PSM Makassar Demo, Desak Pembangunan Stadion Mattoanging
Kendati begitu, alokasi anggarannya, kata Arwin belum final. Masih akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Penetapannya melalui sidang paripurna DPRD Sulsel tentang Kebijakan Umum APBD (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2022 yang bakal disepakati Agustus 2021.
"Tergantung nanti alokasi anggaran yang tersedia di 2022. Nah, itu bisa dijawab sama TAPD. Kami ini menunggu berapa alokasi anggaran yang disiapkan dan disepakati bersama nanti dalam KUA/PPAS Tahun Anggaran 2022. Karena kalau mau selesai sesuai additional design dibutuhkan sekitar Rp 370 M," jelas Arwin.
Sekadar diketahui, pengusulan additional design ditempuh menyusul skema pemenuhan anggaran pembangunan Stadion Mattoanging yang berubah. Rencana pendanaan yang bersumber dari pinjaman PEN senilai Rp 1,2 triliun tidak diambil Pemprov Sulsel.
Praktis, pembiayaan pembangunan menyesuaikan kemampuan anggaran yang mengandalkan APBD murni. Rencana ini sudah melalui pembahasan saat pertemuan antara Pemprov Sulsel dengan Ketua DPRD Sulsel yang turut mengundang sejumlah komunitas suporter, Kamis (27/5) lalu.
Baca Juga: Suporter PSM Makassar Sembuh Dengar Stadion Mattoanging Dilanjutkan
Dalam pertemuan tersebut Arwin memaparkan, dengan mengacu pada additional design, lelang dini Stadion Mattoanging bisa dikebut rampung sampai akhir tahun. Dengan begitu, konstruksi bisa dimulai awal tahun 2022.
"Ini skemanya single years, tidak lagi multiyears. Tahap satu itu sudah langsung bisa fungsional minimal lapangan dengan tribun VIP dan lanskap di sekitar lokasi sudah tersaji dalam satu tahun anggaran," sebut Arwin.
Meskipun memakai APBD murni, pembangunan Stadion Mattoanging pun diharap bisa mendapat dukungan dari APBN.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya mendorong hal itu saat menemui Menteri Pemuda Olahraga (Kemenpora) di Jakarta bulan Mei.
Dukungan pun bersambut. Menpora siap mengeluarkan rekomendasi kepada Kementerian PUPR agar mendapatkan dukungan alokasi APBN.
"Menpora sangat setuju dengan dilakukan additional design yang menyesuaikan kemampuan keuangan daerah, yakni dengan kapasitas 20.000 seat dengan single seat," ujar Andi Sudirman.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Dari Desa untuk Desa, AgenBRILink Ini Bantu Petani Lewat 3 Cabang
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB