SuaraSulsel.id - Tim Detektor Kota Makassar berhasil mendata ribuan warga dalam waktu empat hari. Ditemukan 4.941 warga memiliki saturasi di bawah 90 persen.
Hal itu diungkap Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, saat melakukan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan Makassar Recover bersama forkopimda, Tim Makassar Recover, Master Covid sejumlah relawan secara virtual.
Sebanyak 61.137 orang sudah terdata Tim Detektor. Ternyata warga dengan kondisi suhu badan diatas 38 derajat celcius dideteksi sebanyak 740 orang. Sementara, untuk saturasi dibawah 90 persen terdapat 4.941 orang.
Guru besar Fakultas Kedokteran Unhas Prof Idrus A. Paturusi mengungkapkan bahaya jika nilai saturasi dibawah 90 persen.
Baca Juga: Cara Bedakan Oximeter Asli dan Palsu untuk Ukur Saturasi Oksigen
“Dibawah 95 persen saja itu sudah bahaya. Ini yang banyak terjadi di Kota Jakarta. Biasa disebut Happy Hypoxia, dimana orang-orang tidak mengetahui jika oksigen dalam darahnya berkurang. Dan ini bahaya jika tidak ditindaki dengan cepat. Untungnya para tim detektor turun mentracing meski pun banyak pro kontra,” kata Idrus Paturusi.
Idrus menekankan jika segala masukan dari masyarakat patut didiskusikan dan diperbaiki pemerintah kota. Dan segala kebaikan bisa ditingkatkan.
Sementara, Danny Pomanto mengungkapkan kesulitan para detektor karena ketidaksiapan wilayah.
“Jadi ada beberapa wilayah memang tidak terlalu mendukung program ini. Jadi warga banyak tidak siap. Padahal ini menguntungkan mereka. Kita mudahkan. Mereka tidak bawa KTP dan tidak bayar seperti di rumah sakit. Ini kita yang datangi gratis pula. Ini bentuk tindakan kemanusiaan kita di tengah pandemi,” ujarnya.
Terkait soal banyaknya Tim Detektor yang tidak mematuhi SOP. Pihaknya sudah membicarakan dengan Camat, Lurah dan Master Covid di setiap wilayah. Agar lebih memperhatikan para tim detektornya.
Baca Juga: Kota Makassar Punya Kapal Isolasi Mandiri Pasien Covid-19, Begini Penampakannya
“Kita lihat kelebihannya ini program ternyata banyak warga yang saturasinya dibawah 90 dan suhunya tinggi. Ini membahayakan. Karenanya kita akan lakukan PCR bukan antigen ke semua warga yang terdata. Kalau tidak ditindaki cepat atau tidak ada tim detektor mana kita tahu warga ta kurang saturasinya,” sebut Danny Pomanto.
Olehnya itu, Danny Pomanto meminta kerjasama masyarakat Makassar untuk bisa menerima kedatangan Tim Detektor ke rumah.
“InsyaAllah tiap hari kita evaluasi kekurangannya. Tolong kerja sama ta. Kita juga sudah koordinasi dengan TNI Polri untuk mengawal ini,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Misteri Ibu Bunuh Bayi di Makassar, Psikolog Turun Tangan
-
BRIvolution: Strategi Adaptif BRI Hadapi Dinamika Keuangan Global
-
'Tukang Bubur Naik Haji' Berat Tinggalkan Tanah Suci
-
Dari Bogor ke Pasar Global, Begini Perjalanan Sila Artisan Tea Angkat Citra Teh Indonesia
-
Mesin ATM Dibobol Satpam, Ini Penjelasan Bank Sulselbar