Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 13 Juli 2021 | 13:40 WIB
Ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Namun, setelah dilakukan penyelidikan polisi menemukan fakta bahwa keterangan Ikki dan hasil penyelidikan terdapat kejanggalan.

"Setelah dicek CCTV tidak ada tanda-tanda ada motor yang lewat saat jam itu. Kedua dicek rekening korannya, tidak ada penarikan pada tanggal dan hari itu," terang Ramli.

Dari situ, kata Ramli, polisi kemudian memanggil Ikki untuk dilakukan pemeriksaan. Tujuannya adalah untuk memastikan kebenaran terkait laporan dugaan tidak pidana pencurian dan kekerasan alias begal yang dilaporkan Ikki tersebut.

"Kemudian dia (Ikki) dipanggil dan diinterogasi. Ternyata dia mengakui, dan meminta maaf bahwa dia lakukan itu karena takut karena dia sudah dipakai uang orang tuanya," ujar Ramli.

Baca Juga: Lagi! Seorang Mahasiswa di Semarang Jadi Korban Begal Payudara di Lokasi yang Sama

Atas peristiwa itu, kini Ikki pun ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Mahasiswinya sementara diamankan dulu di kantor. Mahasiswi aktif di salah satu kampus Makassar. Tidak usah sebut nama kampusnya lah," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi perguruan tinggi negeri inisial RS di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban perampokan.

RR menjadi korban pembegalan. Uang puluhan juta rupiah milik RS dibawa kabur pelaku.

Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, peristiwa dialami korban RS berawal saat melakukan pengambilan uang di gerai ATM di Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, pada Jumat (9/7/2021).

Baca Juga: Begal Payudara Teror Warga Semarang, Korban Sampai Tak Berani Keluar Rumah

Setelah mengambil uang, korban diikuti orang tak dikenal menggunakan sepeda motor. Pelaku diduga berjumlah dua orang. Tas ransel yang dibawanya berisi uang itupun dirampas pelaku.

Load More