Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 09 Juli 2021 | 05:35 WIB
Jurnalis Merauke menyumbang dana untuk membeli darah di PMI untuk balita korban persetubuhan, Kamis 8 Juli 2021 [KabarPapua.co/Abdel Syah]

SuaraSulsel.id - Anak berusia 4 tahun atau balita korban pemerkosaan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Korban disebut kritis karena mengalami pendarahan.

“Korban dirujuk dari Puskesmas Muting ke Rumah Sakit Bunda Pengharapan, karena terus mengalami pendarahan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Merauke AKP Agus Pombos kepada KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, Kamis 8 Juli 2021.

Balita korban pemerkosaan pria berinisial NTK di Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Papua. Korban mengalami pembengkakan pusar dan pendarahan.

Menurut Agus, kondisi fisik korban belum pulih, bahkan masih membutuhkan banyak darah. Karena pendarahan yang dialaminya. Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut membantu korban dengan mendonorkan darah.

Baca Juga: Pembunuh Bos Toko Emas di Papua Terancam Hukuman Mati

“Rekan-rekan media atau sanak saudaranya, yang punya golongan darah O kiranya bisa membantu berdonor, anak terkasih kasus persetubuhan TKP Muting sekarang kekurangan darah,” ungkap Agus.

Pria berinisial NTK tega menyetubuhi balita di Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Papua, Sabtu 3 Juli 2021.

Pria berusia 38 tahun ini mengiming-imingi korban dengan es lilin yang dibeli di kios tak jauh dari rumahnya untuk melancarkan aksinya.

Perbuatan bejat pelaku terbongkar setelah korban dibawa ke Puskesmas karena mengalami pendarahan. Saat ini pelaku menyampaikan kepada petugas medis bahwa korban tengah sakit.

Baca Juga: Detik-Detik Pengusaha Emas di Papua Akan Dibunuh Selingkuhan Istri Terekam CCTV

Load More