SuaraSulsel.id - Kepolisian Daerah Papua Barat menyiagakan 600 pasukan gabungan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas menjelang Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka atau OPM, 1 Juli 2021.
Karo Ops Polda Papua Barat Kombes Polisi Tri Atmodjo mengatakan, 600 personel difokuskan untuk berpatroli di sekitar daerah rawan gangguan.
“Kali ini dengan 3 Rayonisasi, yang mana nantinya mereka akan laksanakan bersama-sama patroli gabungan TNI-Polri yaitu Polres Manokwari, Brimob, Kodam XVIII Kasuari, Polisi Militer dan Kodim 1806/Manokwari,” kata Tri Atmodjo kepada Kabarpapua.co -- jaringan Suara.com di Lapangan Borasi, Rabu 30 Juni 2021.
Patroli ini juga menindaklanjuti banyak keluhan masyarakat terkait dengan aksi pencurian motor, begal dan pencurian di kompleks perumahan warga. Bahkan disertai kekerasan.
Baca Juga: Sadis! Oknum Polisi Bakar Istri hingga Tewas
“Patroli ini sudah ditentukan didaerah-daerah mana saja yang rawan adanya tempat-tempat pelaksaan kegiatan yang bertentangan dengan hukum,” tutur Tri.
Patroli Gabungan Antisipasi Gerakan Menentang Negara
Selain gangguan kriminal, patroli gabungan ini juga mengantisipasi gerakan-gerakan yang menentang negara di wilayah hukum Polda Papua Barat.
“Jika itu terjadi maka siapa pun itu pelakunya harus bertanggung jawab apa yang telah diperbuatnya menentang negara,” tegasnya.
Ia pun memastikan para pelaku akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Baca Juga: Dewan Gereja Papua Barat Kutuk Jokowi, Alasannya Gegera Ini
“Selama 2 hari ini akan dilakukan patroli gabungan selama 24 jam secara berskala,” bebernya.
Sekadar diketahui, selain diperingati sebagai Hari Bhayangkara, 1 Juli di Papua juga diperingati oleh sebagian masyarakat sebagai Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sikap Tokoh Papua
Para Tokoh Papua yang tergabung dalam Komponen Merah Putih dan Komponen Pemuda Merah Putih mengeluarkan 9 pernyataan guna menyingkapi momen HUT Bhayangkara 1 Juli yang dipropaganda sebagian kelompok sebagai HUT OPM.
Adapun 9 poin pernyataan dimaksud, pertama menolak segala bentuk kegiatan peringatan 1 Juli sebagai HUT OPM. Kedua, mengimbau masyarakat tidak terprovokasi oleh KSTP. Ketiga, mendukung pemerintah menetapkan kelompok separatis sebagai kelompok teroris sesuai undang-undang.
Keempat, mendukung aparat TNI-Polri melakukan penegakan hukum. Kelima, mendukung pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Keenam, mendukung keberlanjutan Otsus di Papua dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
3 Mantan Stafsus Nadiem Makarim yang Akan Diperiksa Kejagung Besok
-
9 Rumah di Karuwisi Kota Makassar Ludes Terbakar
-
Gorontalo Darurat Sampah! Apa Tindakan Gubernur?
-
Daftar 5 Perusahaan yang Dapat Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
-
Air Mata dan Keberanian: Perjuangan Andi Ninnong, Perempuan Bugis Mengubah Wajo Jadi Bagian NKRI