SuaraSulsel.id - Jusuf Kalla, Founder Kalla Group menyebut orang Jepang tidak pernah bicara dengan tangan kosong, mereka selalu dibekali catatan.
"Jika berhadapan dengan mereka (orang Jepang), pasti bawa kertas. Di kertas itulah, membuat pola dan matriks sederhana terkait perencanaan hingga kesimpulannya," kata JK di Makassar, Selasa 22 Juni 2021.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berbagi inspirasi dan pengalaman kepada seluruh karyawan Kalla Group. Lewat acara "Kalla Talks" dengan tema "The Art & Wisdom of Leadership"
Pada kesempatan itu, JK sapaan karib Jusuf Kalla, banyak berbagi terkait bagaimana mengambil keputusan secara cepat dan tepat yang diakui banyak belajar dari warga Jepang.
Baca Juga: Ferdinand Singgung Jusuf Kalla: Menjadi Kaya Itu Bukan Karena Agamanya, Tapi Kerja Keras
"Saya juga begitu, mesti ada kertas agar bisa dibikin simpel. Tidak lebih dari 1-2 lembar. Saya juga baru bisa bekerja dan lebih gampang menjelaskan kepada staf apabila ada tulisan. Inilah salah satu yang saya lakukan sebelum mengambil keputusan," paparnya.
Bagi Jusuf Kalla, setiap keputusan mesti memakai intuisi yang berdasar dan memiliki hitungan. Minimal sudah ada jumlah investasi, dapat margin berapa, dan memiliki jadwal waktu (terjadwal).
"Saya pasti punya catatan kapan mulai, kapan jadinya. Harus dengan data-data, lalu mengambil kesimpulan bahwa ini yang saya pilih karena menghasilkan yang baik," ungkapnya.
Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki wawasan pengambilan keputusan yang kuat. Meskipun tak semua keputusan benar dan kadang ada yang keliru. Mereka akan selalu dihadapkan dengan risiko, sedangkan semua keputusan akhir itu ada pada tangan pemimpin.
"Karena selalu ada risiko besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar. High risk, high gain. Tidak ada untung besar, risiko kecil. Tetapi, itu perlu perhitungan juga, jangan risiko melulu," kata Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia ini.
Baca Juga: Rizal Ramli Diangkat Menteri oleh Jokowi, Jusuf Kalla: Hanya karena Kasihan
Jusuf Kalla mengungkapkan salah satu ciri kepemimpinan yang baik adalah keterbukaan kepada bawahan. Sejak meniti karir mulai dari pengusaha, direksi, menteri hingga Wakil Presiden selalu mendengarkan staf dengan cara makan siang bersama.
Tak hanya makan bersama, JK juga sering beribadah dan berolahraga bersama staf. Pada kesempatan itulah, mereka bisa membahas dan mengusulkan apa saja.
"Anak buah akan hormat kepada kita ketika ada masalah, kita yang tanggung jawab. Jangan kalau baik, mengaku saya yang ambil keputusan. Tetapi, kalau tidak baik, mengaku anak buah yang ambil keputusan. Kalau seperti itu, anak buah akan sulit respek kepada pemimpin," ujarnya.
Dalam acara yang disleenggarakan secara daring dan luring itu, Jusuf Kalla mengatakan pemimpin harus mengambil keputusan cepat dan tepat serta berani mengambil risiko. Tidak berani mengambil risiko, tidak akan mampu menjadi pemimpin yang baik.
Sebelum membuat keputusan, juga harus paham akan masalahnya. Untuk itu, harus banyak belajar. Sampai sekarang, Jusuf Kalla masih terus belajar, bahkan dengan hal-hal yang sederhana, seperti membaca buku minimal 10 halaman per hari.
"Saya merasa dalam pengambilan keputusan tidak ada yang sulit, karena saya selalu hitung. Itulah mengapa muncul tagline lebih cepat lebih baik. Ini menjadi sebuah pedoman. Selama anda mengambil keputusan dengan proses yang baik dan tanggung jawab, anda tidak akan menemukan masalah," tutur Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini. (Antara)
Berita Terkait
-
5 Potret Pertunangan Rasyid Rajasa dan Tamara Kalla, Mewah dan Elegan!
-
Kalla Bangun Rumah Sakit Sinar Kasih Gereja Kristen Tentena Senilai Rp47 M
-
Sosok Tamara Kalla, Calon Istri Rasyid Rajasa yang Datang dari Keluarga Terpandang
-
Siapa Sangka, Calon Istri Rasyid Rajasa Ternyata Keponakan Orang Besar!
-
Jusuf Kalla Kritik Keras Kurikulum Merdeka Belajar: Ndak Cocok Secara Nasional!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI