Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 14 Juni 2021 | 19:17 WIB
Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) menggelar diskusi terkait penanganan pencegahan Covid-19 di Makassar, Senin 14 Juni 2021 / [SuaraSulsel.id]

SuaraSulsel.id - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Usaha Hiburan Makassar (AUHM) membentuk Tim Satgas Covid-19 yang ditempatkan diseluruh usaha hiburan yang ada di Kota Makassar.

Sebagai salah satu cara mencegah penularan Covid-19 di lokasi hiburan. Satgas tersebut diberi nama Internal Task Force. Berjumlah 57 orang. Sebagai upaya AUHM mendukung program Makassar Recover. Program pemerintah Kota Makassar dalam mengendalikan Covid-19.

Ketua AUHM Zulkarnain Ali Naru mengatakan, pengusaha sengaja membentuk Tim Satgas Internal Task Force sebagai upaya pencegahan Covid-19 pada usaha hiburan di Makassar.

"Sebagai upaya pencegahan Covid-19 dan dukungan kepada program Makassar Recover. Maka kami membentuk Satgas Internal Task Force," ujar Zulkarnain, Senin 14 Juni 2021.

Baca Juga: USU Terima 2.463 Mahasiswa Baru dari Jalur SBMPTN 2021

Satgas tersebut nantinya ditempatkan pada pintu masuk setiap tempat usaha hiburan untuk memberikan arahan kepada pengunjung untuk tetap menerapkan 3M. Mencuci tangan, mengecek suhu, dan menjaga jarak.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Makassar Ahmad Namsum mengatakan, Kota Makassar masih dalam kondisi melawan pandemi Covid 19. Olehnya itu, protokol kesehatan ketat tetap harus dilakukan.

"Namun hal yang kita syukuri masih terkendali," kata Ahmad Namsum.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Makassar, Andi Karunrung memberi apresiasi kepada AUHM. Karena inisiatif membentuk Internal Task force. Satgas ini diharapkan mampu memberi ketaatan protokol kesehatan kepada pengunjung.

"Satgas khusus Covid-19 ini luar biasa. Bisa menjadi contoh bagi tempat tempat lain. Kami apresiasi AUHM yang peduli dan melawan Covid-19," paparnya.

Baca Juga: Peningkatan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

Pemerintah Kota Makassar meluncurkan Satgas Covid Hunter di Tribun Lapangan Karebosi, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Makassar, Jumat 4 Juni 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

Makassar Recover

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto punya strategi khusus menekan lonjakan kasus Covid-19 di Makassar.

Danny Pomanto telah meluncurkan program bernama Makassar Recover untuk menangani Covid-19 di Makassar.

Dalam program Makassar Recover diketahui ada tiga Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk. Satgas Pengurai Kerumunan (Raika), Satgas Detektor, dan Satgas Covid Hunter.

Tim Satgas yang dibentuk ini memiliki tugas masing-masing dalam menangani Covid-19 di Makassar. Satgas Raika bertugas mengurai kerumunan orang-orang di setiap tempat-tempat usaha. Mulai warkop, restoran, hingga cafe. Menghimbau terapkan protokol kesehatan 5 M.

"Satgas Raika pengurai kerumunan di malam hari. Mereka akan datang tanpa dipanggil," kata Danny Pomanto.

Danny Pomanto mengatakan, Satgas Detektor akan melakukan pemeriksaan status kesehatan. Kemudian Satgas Covid Hunter bertugas memburu setiap warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di 153 Kelurahan di Kota Makassar.

Jumlah petugas Satgas Covid Hunter yang dikerahkan diketahui sebanyak 1.071 orang. Mereka dibagi menjadi tujuh orang di setiap kelurahan, Makassar.

Cara kerja Satgas Covid Hunter, menunggu laporan terkait adanya warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19. Hal ini karena, Danny menganggap berkerja secara berpatroli tidak efektif.

"Satgas Covid Hunter kalau ada suspek pasti didatangi rumahnya. Kemudian dipasangi garis polisi. Baru dibuka setelah dipastikan negatif," jelas Danny Pomanto.

Danny mengungkapkan untuk menjalankan program Makassar Recover ini, anggaran yang digunakan pemerintah diketahui sebanyak Rp 380 miliar. Karena itu, semua biaya pasien Covid-19 yang dirawat hingga suplemen diberikan secara gratis.

"Biaya sepenuhnya gratis untuk mereka termasuk suplemen. Anggaran Makassar Recover Rp 380 miliar, hampir Rp 400 miliar anggarannya yang diambil dari negara," ungkap Danny.

Danny menegaskan bahwa penanganan Covid-19 di Makassar berlaku di semua lini tanpa pandang bulu. Sebab, jika ada pegawai kantor yang ketahuan positif corona. Maka kantor tersebut akan dilockdown sampai hasil pemeriksaan pegawainya dinyatakan telah negatif.

"Bukan dua Minggu lockdown. Tapi sampai negatif," tegas Danny Pomanto.

Load More