Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 28 Mei 2021 | 14:55 WIB
Ilustrasi : Wanita pekerja seks komersial (PSK) yang menjajakan diri secara online diamankan Satpol PP Kota Tangerang - (Alwan/BantenNews.co.id)

SuaraSulsel.id - Seorang Pekerja Seks Komersil atau PSK di Kota Kendari membuat pengakuan mengejutkan. Meski umurnya sudah 40 tahun, namun perempuan yang mangkal setiap malam di Jalan Wayong Kendari menjadi langganan anak usia sekolah.

PSK ini mengingatkan kepada orang tua. Agar menjaga anak-anaknya. Supaya tidak terjerumus ke wilayah seks bebas.

Dia memperkirakan, anak-anak itu masih usia sekolah dasar hingga sekolah menengah. Meski mengaku khawatir serta tak tega melakukan hubungan seks dengan anak-anak remaja, PSK itu tidak bisa berbuat apa-apa. Karena butuh uang.

Meski dalam beberapa keadaan, PSK itu mengaku sering ditipu oleh bocah-bocah yang datang menemuinya. Kadang dijanjikan uang Rp 100 ribu, untuk melakukan adegan tertentu.

Baca Juga: 75 Atlet Akan Bertarung di Kendari Triathlon 2021, Begini Rutenya

Tetapi setelah itu, mereka lari tanpa memberikan imbalan sepeser pun.

"Saya sering juga ditipu sama itu anak-anak. Kadang mereka minta dicium, atau sekedar pegang-pegangan saja. Setelah itu tidak mau kasi uang. Lari begitu saja," ungkapnya kepada telisik.id -- jaringan Suara.com

Perempuan itu mengaku sudah terkenal di kalangan anak remaja. Sering dipanggil.

Selain itu, PSK itu juga menjadi penghubung pria hidung belang dengan sejumlah PSK.

"Dikenal saya disini mas, karena kalau ada tamu yang datang tanya perempuan, pasti saya yang layani. Tinggal saya kasi tunjuk fotonya saja sama mereka, mana yang disukai," tutupnya.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Penggorok Cewek BO Batam, Heru Terjebak Jalan Buntu

PSK itu mengaku hampir tiap malam melayani anak remaja. Bahkan PSK yang sudah tujuh tahun menjalani profesinya itu mengaku memiliki pelanggan tetap dari kalangan remaja.

"Hampir tiap malam mereka datang dengan teman-temannya. Kadang mereka minta saya temani tidur," ungkapnya.

Bahkan lanjutnya, dalam satu malam ia melayani dua hingga tiga orang anak remaja tidur bersama di penginapan yang tak jauh dari sana.

Meski demikian, perempuan yang terbilang sudah banyak pengalaman dalam menjalani dunia prostitusi itu mengaku tak tega melayani para remaja itu.

Namun apa daya, mereka seringkali memaksanya dengan alasan ingin merasakan sensasi berhubungan intim dengan wanita lebih tua.

"Terkadang satu malam aku temani tidur, setelah main sudah tidak berpakaian. Ya santai saja kita pelukan sampai pagi nda masalah juga, yang penting udah dibayar Rp 300 ribu per malam," katanya.

Pada salah satu keadaan, dia mengaku khawatir terhadap pelanggan yang masih di bawah umur itu. Ia mengaku kasihan memikirkan orang tua yang lalai menjaga anaknya.

"Kasihan lihat anak-anak itu, saya juga berpikir dimana orang tuanya, tapi kita ini kan mau tidak mau cuma cari uang. Kalau mereka ingin begituan sama saya, pasti nda menolak juga. Siapa sih mas yang tidak mau uang, asal kan mereka punya uang aku ladeni saja," tuturnya.

Load More