SuaraSulsel.id - Satuan Tugas (Satgas) PON XX Sulawesi Selatan mengatakan, atlet yang gagal mencapai standar VO2Max, tidak akan diberangkatkan atau diikutsertakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua, Oktober mendatang.
"Pada tes terakhir Juni, Binpres akan menetapkan VO2Max atlet setiap cabang olahraga. Jika VO2Max tidak mencapai standar, tidak akan diberangkatkan," kata Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) PON XX Sulsel Prof Musakkir di Makassar, Rabu 26 Mei 2021.
Terutama, kata dia, bagi atlet cabang olahraga beregu, karena akan sangat berpengaruh pada tim.
Oleh sebab itu, tegas dia, kepada para pelatih, sebagai pihak yang sangat mengetahui kondisi para atletnya agar terus memperbaiki VO2Max para atlet. Satgas percaya terkait masalah teknik tidak diragukan lagi.
Baca Juga: Istri Nurdin Abdullah Menolak Bersaksi, Pengusaha Asal Papua Terseret
“Nanti kita akan sampaikan VO2Max atlet sebelum dites lagi Juni 2021,” ujar Musakkir dalam pengumuman hasil tes Jilid II, Rabu.
Ia menjelaskan, Satgas PON telah berkomitmen tidak akan ada atlet yang tidak berangkat karena persoalan dana.
Apalagi semua pihak saat ini berjibaku demi memberangkatkan atlet ke PON XX/2021 Papua. Namun hal itu tentu saja berlaku bagi para atlet yang siap bertanding dan meraih medali.
Ketua Pembinaan Prestasi dan Monitoring Evaluasi Satgas PON Sulsel Prof Andi Ihsan, mengatakan, ia siap menggelar tes tahap III pada Juni.
Tes ini akan untuk mengecek volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh saat melakukan kegiatan secara intensif (VO2Max).
Baca Juga: Jayapura Dikabarkan Tolak Jadi Tuan Rumah PON, Begini Respons KONI DIY
Standar VO2Max yang baik untuk atlet pria berusia 25 tahun adalah 42,5-46,6mL/kg/menit, sedangkan untuk atlet putri dengan usia yang sama 33,0-36,9 mL/kg/menit.
Salah satu cara untuk mengukur VO2Max adalah menggunakan “Cooper Test”, yakni tes kebugaran jasmani yang dirancang Kenneth H.Cooper pada tahun 1968 untuk militer Amerika Serikat yang mengharuskan berlari selama 12 menit guna memantau daya tahan aerobatik seorang atlet.
Menurut dia, VO2Max atlet putra rata-rata cukup (45,97 persen) sementara yang baik 27,42 persen yang kategori cukup 25 persen.
“VO2Max ini perlu digenjot dalam waktu empat bulan mendatang,” harapnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Bayar Rp25 Juta untuk Surat Sakit? Drama Tersangka Skincare Merkuri Mira Hayati di Makassar
-
Mira Hayati dan Dua Pengusaha Skincare di Makassar Ditetapkan Tersangka
-
Tiga Pengusaha Skincare di Makassar Jadi Tersangka, Tapi Identitas Dirahasiakan Polisi
-
Apakah Maxie Skincare Mengandung Merkuri, Kuasa Hukum Bantah Polda Sulsel
-
Keahlian Panelis Debat Kedua Pilgub Sulsel Jadi Sorotan, 3 Orang Mantan Timsel KPU
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis