SuaraSulsel.id - Sebuah pesawat rakitan terparkir di tanah lapang di samping rumah di Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa, Pohuwato. Bentuknya terbilang sederhana. Berupa rangka besi yang dilapisi kain parasut.
Pada bagian tengah terdapat sebuah mesin yang dilengkapi baling-baling. Sementara di bagian depan terdapat kemudi yang menyerupai setir sepeda. Di antara bagian mesin dan kemudi, ada tempat duduk untuk satu orang.
Mengutip gopos.id -- jaringan suara.com, pesawat rakitan itu merupakan hasil karya Kisman Panju, seorang montir asal Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa, Pohuwato. Perakitan pesawat dimulai Kisman Panju menjelang akhir 2020, tepatnya delapan bulan lalu.
Berbekal mesin sepeda motor Yamaha RX-King, Kisman memulai karyanya merakit pesawat terbang. Untuk rangka pesawat, pria yang kesehariannya bekerja di bengkel di Desa Bulili tersebut, menggunakan pipa besi dan pipa alumunium.
Pada rangka bagian sayap dan ekor, dilapisi kain parasut dari sarung penutup mobil. Sementara untuk baling-baling, kisman menggunakan kayu lasi.
“Pembuatan pesawat ini memakan waktu sekitar 8 bulan, dengan modal total Rp 9,5 juta. Untuk mesin motor Rp 5 juta, selanjutnya rangka dengan parasutnya sekitar Rp4,5 juta,” ungkap Kisman.
Sebelum memulai perakitan, pria yang tak tamat Sekolah Dasar (SD) itu mempelajari secara otodidak proses pembuatan pesawat. Ia membaca di internet maupun menonton di kanal Youtube. Setelah mempelajari teknik pembuatan pesawat, Kisman mulai menerapkan apa yang diperolehnya tersebut.
Setali tiga uang, niat Kisman mewujudkan pesawat impian mendapat dukungan keluarga. Bahkan dukungan keluarga menambah spirit bagi Kisman dalam merancang dan merakit pesawat buatannya.
“Pekerjaan (pembuatan pesawat) memakan waktu, karena saya juga bekerja sebagai montir rumahan. Nanti setelah tak ada pekerjaan, baru kemudian saya lanjutkan merakit pesawat,” tutur Kisman.
Baca Juga: Pantau Sekolah Tatap Muka, Disdik Sulsel Bentuk Satgas Covid-19
Jumat, 16 Mei 2021, Kisman melakukan uji coba terbang pesawat rakitannya. Akan tetapi harapan melihat pesawatnya terbang belum kesampaian. Kekuatan baling-baling dan tekanan mesin masih rendah, sehingga belum mampu mengangkat rangka pesawat.
“Rakitan pesawat ini hampir terbang, namun di karenakan kekuatan baling-baling dengan tekanan mesinnya tidak terlalu kencang jadi masih harus diperbaiki kembali,” ujar Kisman.
Sembari melakukan perbaikan, Kisman berharap, upayanya mewujudkan pesawat rakitan bisa mendapat perhatian pemerintah.
“Harapan saya kedepannya kiranya ada perhatian pemerintah dalam rangka menyempurnakan pesawat rakitan ini,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Semua Wilayah Sulsel Rawan Banjir? BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Pengusaha Makassar Laporkan Wakil Wali Kota ke Polisi, Ini Kasusnya
-
Komentar 3 Calon Rektor Unhas Usai Pemilihan, Siapa Bakal Taklukkan MWA?
-
Suara Nyanyian Picu Pertumpahan Darah, Ayah-Menantu Tewas di Gowa
-
Pandji Pragiwaksono Dikecam! Antropolog: Tidak Pantas Dijadikan Lelucon