Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 22 April 2021 | 12:21 WIB
Peneliti terorisme Universitas Indonesia Ridlwan Habib / [Antara]

SuaraSulsel.id - Aksi Paul Zhang di youtube disebut bisa berdampak besar. Berpotensi memicu aksi terorisme. Hal ini diungkapkan peneliti terorisme Universitas Indonesia Ridlwan Habib.

Ridlwan menilai kasus Paul Zhang yang sudah menjadi tersangka penistaan agama, karena mengaku sebagai nabi ke-26 berpotensi memicu aksi terorisme di Indonesia.

"Ini kasus yang superserius. Sangat sensitif dan berbahaya bagi kenyamanan hidup rukun beragama di Indonesia," kata Ridlwan Habib di Jakarta, Kamis 22 April 2021.

Menurut Ridlwan, Polri sebaiknya segera membuat tim khusus untuk mengejar Paul Zhang yang berada di luar negeri.

Baca Juga: Kabarnya Jozeph Paul Zhang Ditembak Mati saat Ingin Ditangkap

"Tentu saja bekerja sama dengan Interpol, makin cepat makin baik," ujar alumnus Kajian Stratejik Intelijen UI tersebut.

Kasus Paul Zhang, kata Ridlwan, bisa memicu aksi penyerangan teror oleh kelompok-kelompok, seperti JAD ISIS, terhadap etnis minor atau umat beragama tertentu.

"Paul jelas identitas keagamaannya, ini berbahaya karena bisa jadi alasan pembenaran bagi kelompok teror melakukan aksinya," kata Ridlwan.

Ridlwan memandang perlu pengamanan terhadap keluarga Paul di Tegal maupun tempat lain di Indonesia harus diperketat.

"Kelompok teroris yang marah dengan Paul Zhang bisa melampiaskan kemarahannya secara membabi-buta, termasuk pada keluarga atau rekan-rekan Paul di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Kiai Hasan Basri: Tangkap Jozeph Paul Zhang Si Penghina Nabi Muhammad

Dalam open source intelligence monitoring, kata Ridlwan, tampak ratusan akun mengancam akan membunuh Paul Zhang di media sosial.

"Dari ratusan itu, kalau 1 saja benar-benar melakukan aksinya, akan mengancam situasi keamanan pada bulan Ramadan," katanya.

Ridlwan memandang penting kerja sama lintas badan intelijen untuk menangkap Paul Zhang. Bagi masyarakat diharapkan tidak terpengaruh oleh kasus Paul Zhang.

Kedamaian dan iklim kondusif negara lebih penting. Oleh karena itu, masyarakat tidak terpancing oleh tindakan-tindakan intoleran seperti itu.

Untuk kasus intoleransi, seperti kasus Paul Zang, sebaiknya masyarakat menyerahkannya sepenuhnya kepada penegak hukum dan tidak membuat opini-opini yang bisa memicu intoleransi lainnya di media daring. (Antara)

Load More