SuaraSulsel.id - Proyek transmigrasi di Dusun Tanjung Cina, Desa Bambakoro, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu mangkrak. Proyek yang disebut memiliki anggaran Rp 11 Miliar dari APBN tahun 2020 tidak selesai dikerjakan.
Akib Kepala Desa Bambakoro mengatakan, proyek pembangunan fasilitas transmigrasi baru mencapai 30 persen. Sisa anggarannya tidak tahu kemana.
"Hanya 30 persen yang digunakan, itu pun tidak rampung juga. Coba lihat sendiri proyeknya,“ kata Akib kepada pojokcelebes.com -- jaringan Suara.com
Dia menyebutkan, proyek pembangunan fasilitas transmigrasi itu diketahui ada 6 item. Diantaranya, pekerjaan pembukaan jalan sepanjang 4 km, drainase, pembangunan Puskesmas pembantu, perumahan 50 unit yang baru 26 dikerjakan, lokasi tambak, dan beberapa item jembatan.
Dia mengaku, setiap item pekerjaan belum diketahui berapa anggarannya. Karena keberadaan papan proyek tidak terpasang. Yang menjadi pertanyaan publik, apa bisa kontraktor merangkap sebagai konsultan proyek ?. Lalu kata dia, proyek ini siapa yang mengawasi.
“Saya berharap, proyek transmigrasi harusnya ada keterbukaan publik. Seharusnya rekanan yang mengerjakan proyek ini bisa memberdayakan warga lokal. Namun yang terjadi rekanan tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat,“ kesalnya.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan Pasangkayu, Masri Madawali mengaku proyek di Desa Bambakoro, memang pekerjaannya diakui ada keterlambatan. Disebabkan karena anggaran sebelumnya kena refocusing Covid-19 tahun 2020. Jadi tahun ini kembali dilanjutkan pembangunannya.
“Tahun ini proyek pembangunan fasilitas transmigrasi akan kembali dimulai. Jadi kemungkinan besar tahun ini kami masih menunggu dari Kementerian apakah ditender kembali atau tidak, karena anggaran sebelumnya sempat dicairkan sekitar 30 persen dan pekerjaannya dikerja semua ji,” urai Masri.
Masri menyebutkan, sisa anggaran yang akan turun sekitar 70 persen. Berharap 70 persen ini pekerjaannya bisa rampung sehingga bisa secepatnya dinikmati warga atau masyarakat penerima manfaat.
Baca Juga: Gandeng Kemendes dan UINSA, Kemnaker Berdayakan Masyarakat Desa
Papan proyek di setiap item pekerjaan, kata dia, semuanya ada terpasang namun tumbang akibat angin dan terendam air. Masri juga membantah soal total anggaran pembangunan yang menyebutkan Rp 11 miliar. Yang benar adalah Rp 9 Miliar.
“Anggaran keseluruhan di pembangunan transmigrasi ada sekitar 9 Miliar bukan 11 Miliar. yang sempat dicairkan di tahun 2020 sekitar 30 persen, terus sisanya itu yang 70 persen yang kami tunggu sekarang untuk kembali melanjutkan pembangunan.” terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Dari Gelap ke Terang: Listrik Gratis yang Mengubah Hidup Warga
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Lakukan Penanganan Penuh