SuaraSulsel.id - Kunjungan Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan atau TP3 enam Laskar FPI Abdullah Hehamahua di Istana Merdeka Jakarta, Selasa 9 Maret 2021 berbuntut panjang.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menkopolhukam Mahfud Md dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Sementara perwakilan yang meminta adanya penegakkan hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku antara lain Amien Rais, K.H. Abdullah Hehamahua, K.H. Muhyiddin Junaidi, Marwan Batubara, Firdaus Syam, Ahmad Wirawan Adnan, Mursalim, dan Ansufri Id Sambo.
Saat datang Presiden Jokowi menyambut satu persatu dengan menerapkan protokol kesehatan. Setelah pertemuan, Jokowi mengantar Amien Rais dan rombongan sampai ke pintu depan Istana Merdeka.
Baca Juga: Ngabalin Semprot Abdullah Hehamahua Teroris, Sihir Warga RI Jadi Radikal
Pertemuan ini menjadi panas, setelah Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan atau TP3 enam Laskar FPI Abdullah Hehamahua menganalogikan pertemuan saat itu seperti pertemuan Nabi Musa dan Firaun.
Setelah itu muncul komentar panas dari berbagi tokoh dan ulama. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mocthar Ngabalin menyebut Abdullah Hehamahua teroris.
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan analogi Abdullah Hehamahua itu tidak tepat. Karena Presiden Jokowi merupakan orang Islam yang percaya kepada Allah SWT.
Sementara, Ketua PBNU Robikin Emhas menegaskan tidak seharusnya Abdullah Hehamahua mengibaratkan pemerintah sebagai Firaun. Karena sudah dipilih melalui Pemilu yang sah.
Momen pertemuan Abdullah Hehamahua yang digambarkan sebagai Nabi Musa dan Presiden Jokowi sebagai Firaun terekam kamera. Bukti pertemua mereka juga disimpan dalam bentuk video. Ditayangkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Soal Musa Datangi Firaun, Ngabalin ke Hehamahua: Ngaca Dong Pak Tua!
Abdullah Hehamahua berdalih, analogi yang diungkap saat pertemuan terkait dengan status penguasa Jokowi dan Firaun.
Berita Terkait
-
Sebut Jokowi Kini Tengah Pening, Eks Penasihat KPK: Penjara Menanti!
-
Singgung Pengaruh Istana, Eks Penasihat KPK Bicara Peluang Cak Imin Tersangka Usai Jadi Cawapres Anies
-
Mantan Penasehat KPK Bantah Pernyataan Alex Soal Tak Ada Dampak Dokumen Penyelidikan Bocor!
-
Soal Ceramah Jokowi Firaun Viral, Cak Nun 'Menikmati' Perihnya Dihujat
-
Gibran Sudah Maafkan Cak Nun soal Jokowi Firaun: Ga Usah Dikit-dikit Lapor, Kayak Ga Ada Kerjaan!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok