SuaraSulsel.id - Ustadz Yahya Waloni bikin sibuk panitia pengajian. Saat ceramah sedang berlangsung, Ustad Yahya Waloni tiba-tiba minta panitia mengganti kursi yang didudukinya.
Peristiwa ini terekam dan ditayangkan kanal YouTube Zhinyal Islam pada Minggu, 11 April 2021. Zhinyal Islam membuat judul videonya "Pesan Penting.!! Ustadz Yahya Waloni Menjelang Ramadhan 2021".
Ustadz Yahya Waloni mendadak protes ke panitia. Yahya Waloni minta panitia mengganti kursi yang sementara dia duduki.
Yahya Waloni menyebut kursi yang dia gunakan adalah kursi gereja. Karena itu panitia harus segera mengganti dengan kursi lain. Yahya Waloni menyebutnya dengan kursi Islam.
Baca Juga: Minta Ganti Kursi Saat Ceramah, Yahya Waloni Singgung Kursi Gereja
"Yesus tak ada hubungannya dengan Nabi Isa. Kita tidak boleh ganggu, itu Tuhannya Kristen, tapi Isa adalah Nabi kita," ujar Yahya Waloni mengutip dari terkini.id -- jaringan Suara.com, Rabu 14 April 2021.
"Eh, supaya cepat saya ceramah, begini. Ini (sambil mengetuk-ngetuk meja) meja ini, kayu jati meja ini," sambung Yahya, tiba-tiba memperhatikan meja kayu di hadapannya.
"Mahal ini. Ini kayu jati, yang buat ini (video dipotong/disensor). Angkat ini, kursi gereja ini. Ganti kursi Islam," perintahnya tiba-tiba.
"Saya sudah cukup senang-senang begitu. Saya cari yang keras-keras."
Ustadz Yahya Waloni pun berdiri. Melihat kursi diangkat dan diganti panitia. Terlihat dalam video Ustadz Yahya Waloni sedang menyampaikan ceramah di depan ibu-ibu.
Baca Juga: Ustadz Yahya Waloni Menolak Disebut Mualaf, Tidak Pernah Pindah Agama
"Bu, Bu, mau ceramah keras atau lembek? Panjang atau pendek?"
Ibu-ibu jemaah yang hadir lantas menjawab dengan lantang bahwa mereka suka ceramah yang keras serta panjang.
"Ah, keras, panjang lagi. Itulah orang Islam," ungkap Yahya Waloni.
Setelah panitia mengganti kursinya, Yahya Waloni kembali duduk. Melanjutkan ceramahnya.
"Nah, ini baru kursi ceramah. Yang tadi itu kursi pemalas. Itu tadi kursi mau nikah. Itu, itu sana. Itu di gereja cocok, di masjid gak boleh," ucap Yahya Waloni.
"Saya sudah lama pakai itu, malas," pungkasnya.
Respon Ferdinand Hutahaean
Mantan Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean merespons sikap Yahya Waloni lewat cuitannya di Twitter, Kamis 15 April 2021.
Ferdinand merasa kasihan dengan orang-orang yang mendengar ceramah Yahya Waloni.
"Hahahaha Kasihan orang banyak mendengar ceramah dari orang seperti ini," cuit Ferdinand Hutahaean.
Menurut Ferdinand, sikap Yahya Waloni yang menyebut istilah kursi Kristen dan kursi Islam saat ceramah seolah-olah benda mati bersalah dan punya agama.
"Benda matipun bersalah dan punya agama," ujar Ferdinand.
Ia pun merasa kasihan dengan iman jemaah yang menghadiri ceramah Ustadz Yahya Waloni.
"Kasihan nasib iman orang-orang yang hadir mendengar ceramah dari mulut orang seperti ini," tutur Ferdinand Hutahaean.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan
-
Dua Hari Satu Malam! Perjalanan Ekstrem Antar Logistik Pilkada ke Desa Terpencil di Sulsel
-
Terungkap! Sanksi Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di Unhas Tidak Berat
-
Daftar Pemain PSM Makassar Dipanggil PSSI untuk Piala AFF 2024
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN