SuaraSulsel.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengkritik keras sebuah video yang beredar. Memperlihatkan jemaah masjid diduga salat sambil main game online. MUI meminta agar pelaku segera ditemukan untuk diberikan pembinaan.
Dalam video berdurasi tujuh detik tersebut, tampak jelas seorang jemaah laki-laki mengenakan kemeja berwarna putih dan peci khas bugis. Berdiri sebagai makmum diantara jemaah lain. Melaksanakan salat secara berjemaah.
Hanya saja, saat melaksanakan salat. Jemaah laki-laki itu terekam tengah melihat HP di atas karpet. Diduga mengawasi permainan online.
Belum diketahui dimana dan kapan video tersebut direkam. Namun, MUI Sulsel sangat mengecam tindakan jemaah laki-laki yang melakukan aksi itu.
Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof HM Ghalib mengatakan, jika kejadian dalam video tersebut memang benar terjadi, maka perlu dilakukan penelusuran secara intens. Untuk dapat mencari pelaku yang berada dalam video.
"Kalau mau yang bijak, dicari itu pelakunya. Dimana kejadiannya, lalu kemudian diberikan pengarahan dengan santun. Itu yang harus dilakukan," kata Ghalib kepada SuaraSulsel.id, Rabu (14/4/2021) malam.
Menurut Ghalib, perilaku jemaah yang diduga sedang melaksanakan salat sambil bermain game menggunakan handphone tersebut sangat melenceng dari ajaran syariat islam.
Sebab itu, ia meminta agar video tersebut dapat segera ditelusuri. Untuk memastikan terkait fakta-fakta kejadian yang sebenarnya.
"Yang pertama kalau betul begitu, pasti tidak sesuai dengan syariat. Jadi tidak sesuai karena tidak ada dalam syariat begitu. Makanya kalau saya, perlu ditelusuri di mana itu kejadiannya? Jadi pelaku dan kejadianya untuk diberikan pembinaan," kata dia.
Baca Juga: BPOM Makassar Tidak Temukan Makanan Buka Puasa Berbahaya di Mappanyukki
"Di sini, apalagi di bulan Ramadhan ini karena kita tidak tahu apa itu betul terjadi atau diedit kemudian diedarkan. Jadi perlu cek in ricek," tambah Ghalib.
Jika kejadian tersebut terjadi di dalam mesjid, kata Ghalib, maka pengurus mesjid dan para mubalig harus memberikan pembinaan secara bijak dan santun terkait tentang tata cara pelaksanaan ibadah yang benar.
"Itu yang harus dilakukan. Kalau itu betul terjadi ya. Iya tidak sesuai syariat. Karena tidak ada itu dalam syariat yang begitu. Karena tidak sesuai, perlu diluruskan," jelas Ghalib.
Untuk mengantisipasi terjadinya kejadian serupa, pengurus mesjid harus turun tangan. Dengan mengadakan pengajian untuk memberikan pembinaan secara intens mengenai ajaran Islam yang benar. Apalagi, pada momentum bulan suci Ramadhan ini akan sangat intens pelaksanaan ibadah.
"Yang sesuai dengan tuntunan dan sunah nabi karena sekarang ini sangat relevan. Apalagi ramadhan, jadi tentu saja konten-konten dakwah itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat. Dan bagaimana pengarahannya dari aspek ajaran islam," ujar Ghalib.
Karena belum diketahui di mana lokasi dan siapa jemaah yang melakukan salat sambil bermain game tersebut, Ghalib meminta agar para mubalig dapat menghadapi masalah itu dengan kepala dingin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Ratusan Rumah di Kabupaten Gowa Hancur Diterjang Puting Beliung
-
Terbongkar! Donasi Fiktif di Jalan Raya Makassar: Raup Rp700 Ribu Per Hari
-
Aspirasi untuk Bakal Calon Rektor Unhas: 'Kampus Berdampak' hingga Kemandirian Finansial
-
Alat Ukur Pedagang Pasar di Kota Makassar Ditera Ulang
-
Viral Bocah SD Bekal Singkong untuk Makan di Sekolah