SuaraSulsel.id - Bulan Ramadhan menjadi berkah bagi sejumlah orang. Salah satunya dirasakan Trisno, pedagang songkok atau peci di Makassar.
Sudah empat tahun terakhir, Trisno menekuni bisnis ini. Setiap bulan Ramadhan, ia membuka lapak di Jalan Cendrawasih, Kota Makassar.
Jalan Cendrawasih Makassar dibanjiri pedagang songkok selama Ramadhan. Mereka menjajakan segala macam model. Mulai dari songkok modifikasi modern, hingga tradisional.
Trisno mengaku, dua tahun terakhir, penjual songkok berkurang. Pandemi Covid-19 turut menghantam bisnis ini. Pengiriman barang tersendat selama pandemi.
"Barang yang kita jual yang ada saja di pasaran. Biasa itu pengiriman dari Jawa," ujar Trisno.
Pria 30 tahun itu mengatakan, pedagang songkok mulai berjualan seminggu sebelum Ramadhan, sampai selesai Idul Fitri. Bahkan sampai Idul Adha.
Harga songkok yang dijualnya beragam. Termurah dibanderol mulai Rp 30 ribuan. Sedangkan yang termahal bisa mencapai Rp 150 ribu sampai Rp 350 ribu.
"Model songkok yang banyak dicari adalah songkok polos hitam. Itu yang mahal," ujarnya.
Baca Juga: 6 Alasan Kurma Paling Sering Dikonsumsi Saat Berbuka, Sudah Tahu?
Trisno menuturkan, sebelum pandemi melanda, ia bisa melayani permintaan dari daerah hingga ribuan unit. Tapi karena adanya kebijakan larangan mudik sejak tahun lalu, ia kini hanya mengandalkan pengendara jalan untuk membeli dagangannya.
"Pembeli biasa ada pesan banyak buat dibawa ke daerah. Diborong. Sekarang pulang kampung tidak bisa. Jadi orang lewat saja kita andalkan," ucap Trisno.
Kondisi tersebut praktis ikut berdampak pada omzet penjualannya. Trisno mengaku, sebelum pandemi, ia bisa meraup keuntungan bersih sebesar Rp 20 juta rupiah. Sayangnya, kini dirinya harus menerima kenyataan dengan penurunan pendapatan yang cukup drastis.
"Sekarang hasil penjualan bisa mencapai Rp 10 juta bersih dalam sebulan. Sebelum pandemi bisa sampai Rp 20 juta. Itu pun susah sekali dapat Rp 10 juta," jelasnya.
Padahal, lanjut Trisno, dirinya harus merogoh kocek cukup dalam untuk memodali usahanya. Butuh Rp 15 jutaan, belum lagi bayar lapak.
Trisno berharap, pandemi Covid-19 segera berlalu agar ia dan rekannya sesama pedagang songkok bisa kembali untung. Seperti tahun-tahun sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Perang Lawan Mafia Tanah Dimulai! Makassar Bentuk Tim Khusus Selamatkan Aset Daerah
-
PSM Makassar Kembali Kena Sanksi FIFA: Dilarang Transfer Pemain Tiga Periode
-
Oknum Polisi Diduga Picu Tawuran! Warga Bakar Motor, Trans Sulawesi Lumpuh
-
Andi Sudirman Buka Gerakan Pangan Murah Serentak di Sulsel
-
Hedonisme di Tubuh Polri? Perwira Pamer Rubicon Jadi Sorotan Kompolnas