SuaraSulsel.id - Alquran adalah kitab suci umat Islam. Menjadi panduan hidup di dunia. Selama bulan Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk membaca Alquran.
Di Sulawesi Selatan, telah hadir Alquran dengan terjemahan bahasa Toraja. Sangat bermanfaat bagi masyarakat Toraja yang ingin mengetahui arti ayat dalam Alquran.
Alquran dengan terjemahan menggunakan Bahasa Toraja ini diterbitkan oleh Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama di Gedung Kementerian Agama, Jalan M.H Thamrin No 6, Jakarta. Pertama dicetak pada November 2016.
Ketua Tim Penerjemah dan Editor Prof Sattu Alang mengatakan, Alquran dengan terjemahan bahasa Toraja telah siap untuk digandakan.
"Begitu juga yang bahasa Bugis. Cuma belum dicetak banyak," kata Sattu Alang kepada SuaraSulsel.id, Rabu (14/4/2021).
Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini mengatakan, Alquran terjemahan bahasa Toraja akan memberikan dampak positif. Jika Alquran itu disebarluaskan kepada masyarakat yang paham bahasa Toraja.
"Kalau bisa disebar kepada seluruh masyarakat yang bisa berbahasa Toraja luar biasa," kata dia.
"Tentang faedahnya di bulan Ramadhan luar biasa. Kalau orang baca yang terjemahannya menurut bahasanya sendiri kan, cepat paham. Seperti juga Alquran yang terjemahannya bahasa Bugis, kalau dibaca sama orang Bugis dia tahu khasiatnya," tambah Sattu Alang.
Sattu Alang mengatakan, Alquran dengan terjemahan Toraja jumlahnya masih terbatas.
Baca Juga: Alasan Pemprov DKI Izinkan Restoran Beroperasi hingga Malam
"Kita saat ini adalah bagaimana ada yang bisa menggandakan Alquran itu. Untuk bisa dibagi-bagikan kepada masyarakat yang bisa paham itu (bahasa Toraja). Seharusnya yang disarankan itu Menteri supaya Alquran dalam bahasa Toraja dan bahasa Bugis supaya digandakan. Itu yang saya harap," katanya.
Sattu Alang tidak mau menjelaskan sejarah dan proses lahirnya Alquran terjemahan bahasa Toraja ini.
"Untuk apa dipertanyakan latar belakangnya. Ini teks sudah ada, apakah you mau membantu untuk digandakan," katanya.
"Tidak usah cerita soal latar belakangnya karena sudah jadi itu apa-apa (Alquran bahasa Toraja). Saat ini bagaimana Pemda Sulsel, Bupati Enrekang, Luwu dan Toraja bisa membantu mengandakan. Karena sisa digandakan, sehingga masyarakat bisa miliki," sambung Sattu Alang.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Anggota Geng Motor Pembusur Warga Ditembak
-
Modus Anggota DPRD Parepare Korupsi Sapi
-
Pencarian Kapal Ambulans Laut di Selat Makassar, Basarnas: Semoga Semua Selamat!
-
CEO Danantara: Makassar Siap Bangun Stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik
-
Koalisi LSM Buka Posko Pengaduan Kerusakan Lingkungan di Sulsel