Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 14 April 2021 | 13:21 WIB
Alquran dengan terjemahan bahasa Toraja / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Alquran adalah kitab suci umat Islam. Menjadi panduan hidup di dunia. Selama bulan Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk membaca Alquran.

Di Sulawesi Selatan, telah hadir Alquran dengan terjemahan bahasa Toraja. Sangat bermanfaat bagi masyarakat Toraja yang ingin mengetahui arti ayat dalam Alquran.

Alquran dengan terjemahan menggunakan Bahasa Toraja ini diterbitkan oleh Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama di Gedung Kementerian Agama, Jalan M.H Thamrin No 6, Jakarta. Pertama dicetak pada November 2016.

Ketua Tim Penerjemah dan Editor Prof Sattu Alang mengatakan, Alquran dengan terjemahan bahasa Toraja telah siap untuk digandakan.

Baca Juga: Alasan Pemprov DKI Izinkan Restoran Beroperasi hingga Malam

"Begitu juga yang bahasa Bugis. Cuma belum dicetak banyak," kata Sattu Alang kepada SuaraSulsel.id, Rabu (14/4/2021).

Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini mengatakan, Alquran terjemahan bahasa Toraja akan memberikan dampak positif. Jika Alquran itu disebarluaskan kepada masyarakat yang paham bahasa Toraja.

"Kalau bisa disebar kepada seluruh masyarakat yang bisa berbahasa Toraja luar biasa," kata dia.

"Tentang faedahnya di bulan Ramadhan luar biasa. Kalau orang baca yang terjemahannya menurut bahasanya sendiri kan, cepat paham. Seperti juga Alquran yang terjemahannya bahasa Bugis, kalau dibaca sama orang Bugis dia tahu khasiatnya," tambah Sattu Alang.

Sattu Alang mengatakan, Alquran dengan terjemahan Toraja jumlahnya masih terbatas.

Baca Juga: Hukum Menonton Video Seksi saat Puasa

"Kita saat ini adalah bagaimana ada yang bisa menggandakan Alquran itu. Untuk bisa dibagi-bagikan kepada masyarakat yang bisa paham itu (bahasa Toraja). Seharusnya yang disarankan itu Menteri supaya Alquran dalam bahasa Toraja dan bahasa Bugis supaya digandakan. Itu yang saya harap," katanya.

Sattu Alang tidak mau menjelaskan sejarah dan proses lahirnya Alquran terjemahan bahasa Toraja ini.

"Untuk apa dipertanyakan latar belakangnya. Ini teks sudah ada, apakah you mau membantu untuk digandakan," katanya.

"Tidak usah cerita soal latar belakangnya karena sudah jadi itu apa-apa (Alquran bahasa Toraja). Saat ini bagaimana Pemda Sulsel, Bupati Enrekang, Luwu dan Toraja bisa membantu mengandakan. Karena sisa digandakan, sehingga masyarakat bisa miliki," sambung Sattu Alang.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More