SuaraSulsel.id - Bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa. Menyegerakan buka puasa hukumnya adalah sunnah. Islam menganjurkan untuk tidak menunda-nunda berbuka puasa jika telah tiba waktunya.
Bagi Anda yang berada di Kota Makassar, setelah berbuka dengan takjil yang manis, kuliner khas Makassar ini bisa disantap. Untuk menambah energi setelah seharian menahan lapar.
Megutip dari KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, berikut 7 kuliner khas Makassar kaya protein. Patut anda coba saat berbuka puasa :
1. Coto Makassar
Coto Makassar atau yang juga biasa disebut Coto Mangkasara adalah makanan tradisional khas Makassar.
Kuliner ini terbuat dari campuran daging dan jeroan sapi yang direbus dengan waktu yang sangat lama.
Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian dipotong-potong kecil seperti dadu. Lalu diberi bumbu khas Coto Makassar.
Coto Makassar bisa dinikmati dengan ketupat atau nasi. Di Kota Makassar, ada beberapa coto yang sangat terkenal. Seperti Coto Gagak, Coto Nusantara, Coto Maros, dan Coto Abdesir asuhan Daeng Singara.
2.Sop Konro
Baca Juga: Fakta Rukyatul Hilal : Baru Satu Kali Hilal Terlihat di Sulsel
Makanan yang satu ini sangat wajib dicoba ketika berkunjung ke Makassar. Sop Konro adalah masakan sup iga sapi khas Bugis dan Makassar.
Sop ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi ataupun daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini dihidangkan dengan nasi.
Bumbunya dan aromanya sangat kuat. Karena menggunakan rempah-rempah tradisional.
Sop Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sop yang kaya rempah. Akan tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut Konro Bakar. Yaitu iga sapi bakar dengan bumbu khas konro.
3. Pallubasa
Pallubasa adalah makanan tradisional Makassar. Seperti Coto Makassar, Pallubasa juga terbuat dari bahan daging dan jeroan sapi.
Proses memasak pun hampir sama dengan Coto Makassar, yakni jeroan direbus dalam waktu lama. Setelah matang, jeroan ditambah dengan daging. Dipotong potong kecil seperti dadu, kemudian dihidangkan dalam mangkuk.
Yang membedakan Coto Makassar dan Pallubasa adalah bumbunya. Diracik khusus dan juga tekstur kuah dari pallubasa yang sangat kental.
Pallubasa juga dihidangkan menggunakan kelapa kering yang telah digoreng. Kalau Coto Makassar dimakan bersama ketupat, Pallubasa dimakan bersama nasi putih.
4. Sop Saudara
Sop Saudara merupakan makanan dari Sulawesi Selatan berupa hidangan berkuah dengan bahan dasar daging sapi. Biasanya disajikan bersama bahan pelengkap seperti bihun, perkedel kentang, paru goreng, dan telur rebus .
Makanan ini umum dikonsumsi bersama dengan nasi putih dan ikan bandeng bakar.
Penamaan Sop Saudara terinspirasi dari nama Coto Paraikatte. Paraikatte dalam bahasa Makassar bermakna saudara.
Sehingga diharapkan semua orang yang makan di Warung Sop Saudara akan merasa bersaudara dengan pemilik, pelayan, dan penikmat sop saudara.
Ada juga yang mengatakan bahwa nama Sop Saudara adalah penegasan identitas asal daerah. Sop saudara dianggap kepanjangan dari “Saya Orang Pangkep (SOP) Saudara”.
5. Mie Kering
Mie kering merupakan makanan favorit menjadi pilihan pelancong ataupun wisatawan ketika berkunjung di Makassar. Ada banyak alternatif mie kering yang ada di Makassar seperti Mie Titi, Mie Anto, Mie Hengky, dan Mie Awa.
Mie kering merupakan olahan mie yang terpisah oleh kuahnya. Kuah kental dengan irisan udang, ayam, jamur, cumi dan juga sayuran menjadi pilihan warga masyarakat Makassar juga.
6. Pallumara
Selain coto dan pallubasa, kuliner khas suku Bugis Makassar yang cukup jadi incaran bagi penikmat kuliner nusantara adalah ikan pallumara.
Untuk menikmati kuliner nusantara warisan nenek moyang suku Bugis Makassar itu, cukup mudah. Selain bisa dibuat sendiri juga dapat dibeli di beberapa tempat makanan rumahan yang tersebar di Kota Makassar.
Kesegarannya karena rasa asam yang dihadirkan oleh tomat dan asam jawa – sangat melegakan. Rasa gurihnya yang tipis cantik diperoleh dari kemiri.
Karena tidak dimasak dengan santan, kuahnya terasa ringan, segar, dan nyaman untuk mendinginkan suhu tubuh. Penggunaan serai dan daun kunyit pun membuat sajian ini semerbak harum. Kepala ikan kakap yang dimasak pun ikut mengayakan nuansa kaldu ikan dalam kuah segar ini.
Di samping itu, tingkat keempukan daging ikan berlemak di antara tulang-tulang kepala ikan membuatnya sangat asyik "dipreteli" dengan jari-jari tangan, dan kemudian diisap-isap bumbunya yang sudah melekat. Bila ingin pedas, tinggal menambahkan sambal, khususnya sambal mangga yang membuatnya lebih mengesankan.
7. Konro Bakar
Konro bakar merupakan variasi kering dari sop konro yang muncul pada tahun 2000-an. Konro bakar terinspirasi dari masakan modern seperti steak.
Walaupun proses memasaknya ala barat tetapi bumbu yang digunakan tetap tradisional Makassar. Konro bakar disajikan dengan bumbu kacang khas Makassar.
Dengan taburan bawang goreng diatasnya dan kuah sop konro serta nasi putih. Rasa dan kandungan protein konro bakar bikin tambah energi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pelajar SMA di Kota Makassar Tewas Kena Tembak
-
'Sudah Lama Saya Marah!', Profesor Unhas Bongkar Sejarah Lahan di Tanjung Bunga
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar