SuaraSulsel.id - Polisi telah menetapkan 6 orang tersangka pengrusakan Kebun Raya Megawati Soekarnoputri di Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Kapolres Minahasa Tenggara AKBP Rudi Hartono meminta seluruh masyarakat tidak lagi melakukan aktivitas penambangan di dalam Kebun Raya Megawati Soekarnoputri.
Rudi mengungkapkan sejak kegiatan penegakan hukum di wilayah Kebun Raya Megawati Soekarnoputri hingga saat ini sudah sekitar enam orang yang ditahan.
Bahkan menurutnya, ada tiga kasus di bulan Maret, yakni LP Nomor 33/III/2021 tanggal 22 Maret 2021 dengan tersangka berinisial A, kemudian LP Nomor 34/III/2021 tanggal 24 Maret 2021 dengan tersangkan inisial R, dan LP Nomor 36/III/2021 tanggal 31 Maret 2021 dengan tersangka inisial I.
Baca Juga: Megawati Ajak Kader PDIP Belajar Politik dari 'Kodok', Apa Maksudnya?
Adapun ketiga tersangka tersebut disebutnya sebagai orang yang menyuruh atau membiayai atau kepala rambangan bagi orang-orang yang bekerja di kebun raya.
Sedangkan barang bukti yang disita, yakni 6 buah linggis, 4 karung RAB dan diambil sebagian sebagai sampel, 3 buah martil dan sekop, serta alat komunikasi.
“Ketiga tersangka sudah ditahan dan sudah dalam proses penyelidikan serta pemeriksaan saksi,” katanya kepada BeritaManado.com -- jaringan Suara.com
Sementara bagi ketiga tersangka, pihaknya menerapkan pasal 94 ayat 1 huruf a UU RI Nomor 18 Tahun 2013 tentang tindak pidana pengrusakan hutan dengan pidana penjara paling singkat 8 tahun dan paling lama 15 tahun, dan dengan denda paling sedikit 10 Miliar Rupiah dan paling banyak 100 Miliar Rupiah.
Lanjut ketika disinggung apakah ada kemungkinan keterlibatan oknum di pemerintahan, dirinya menepisnya dengan menyebut bahwa hingga saat ini belum ada indikasi ke arah tersebut.
Baca Juga: Megawati Minta Kader PDIP Belajar dari Kodok dalam Berpolitik
“Belum tercium keterlibatan pejabat pemerintah. Sebab kami dan Pemda berkomitmen untuk memberantas agar kebun raya tidak ada penambang ilegal. Kami tidak akan berhenti dan terus lakukan penangkapan jika aksi masih berlanjut,” tutupnya.
Sementara dalam mencegah terjadinya perusakan di kebun raya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat lewat pemasangan papan imbauan beberapa kali.
“Jadi ini merupakan upaya hukum terakhir. Sebab kita akan tindak tegas siapa pun yang masuk ke kebun raya tanpa ijin dan melakukan penambangan yang menyebabkan kerusakan lingkungan,” tegas AKBP Rudi Hartono, di Mapolres Minahasa Tenggara, Rabu (31/3/2021).
Pihaknya memastikan akan tetap melakukan razia berkesinambungan dan bahkan sudah membentuk tim.
“Kalau dulu dengan pasukan besar kita masuk lokasi sudah bocor, saat ini kita bentuk tim reaksi cepat dengan jumlah personil yang tidak banyak atau sekitar 15 sampai 20 orang. Nanti mereka langsung terjun lokasi setiap hari,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pasca Quick Count, Megawati Soroti Campur Tangan Kekuasaan di Pilkada
-
Soal Dugaan Ada Kecurangan di Pilkada Jateng, Dasco Gerindra: Baru Bisa Dibuktikan Kalau Ada Laporan ke Bawaslu
-
Andika-Hendi Ditekuk di 'Kandang Banteng', Megawati Meradang Singgung Etika dan Moral
-
Usai Pantau Quick Count, Megawati Nyatakan Sikap Politik Prihatin: Demokrasi Terancam Mati!
-
Megawati Segera Keluarkan Sikap Politik karena Endus Anomali di Pilkada, Hasto Sebut 'Partai Cokelat' Tak Netral
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial
-
Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen