SuaraSulsel.id - Alasan pembunuhan pemilik rumah kost terjadi di Jalan Merbabu, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), pada Minggu 7 Maret 2021 terungkap.
Pelaku adalah FNZ (20), warga Desa Hilina Tafue, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, ASZ (21), warga Fadoro Taliwaa, Desa Sisobahili, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara.
Kemudian, BSZ (24), warga Fadoro Taliwaa, Desa Sisobahili, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara.
Sementara korban yang merupakan pemilik kost bernama Djie Goon Gunawan alias A Cek (74 tahun).
Penyebab tiga pelaku nekat membunuh Bapak Kost karena kesal selalu ditagih uang sewa kost.
Menurut Selly (39) yang merupakan anak kandung korban mengatakan, orangtuanya dibunuh oleh tiga pelaku karena pelaku terus dimintai uang kost oleh korban.
“Mereka bertiga sudah telat 2 bulan bayar uang kost, jadi mereka merasa risih dan berniat membunuh papa saya (korban). Saksinya ada yang mendengar rencana mereka," kata Selly kepada Telisik.id -- jaringan Suara.com, Rabu (31/3/2021).
Padahal menurut Shelly, orang tuanya itu tidak memaksa para pelaku. Bahkan korban menyarankan pelaku mencicil uang pembayaran kost itu meski per hari Rp 10 ribu. Apalagi ketiga pelaku baru 3 bulan ngekost di tempat itu.
Selain itu, kata Shelly didampingi keluarga lainnya, dugaan motif lain juga sepertinya ada pada para pelaku. Sebab, beberapa Minggu terakhir, korban curiga seringnya pencurian HP dan Laptop terhadap penghuni kost yang lainnya di rumah kost korban yang diduga dilakukan pelaku.
Baca Juga: Bengis! 3 Pemuda Bunuh Pemilik Kos di Medan
“Malah pas ditanyakan papa saya, mereka menuduh papa saya yang melakukan. Buat apa? Papa saya menjawab begitu karena kami orang berkecukupan. Bisa jadi juga papa saya memergoki salah satu dari mereka yang mencurinya,” ujar Shelly.
Seorang saksi mata, A Wi (19) menjelaskan, sebelum pembunuhan terjadi, dia sempat mendengar korban dan ketiga pelaku cekcok di kamar kost pelaku FNZ.
“Pas ribut itu, Acek (korban) saling tuduh kehilangan HP dan soal tagihan uang kost. Suara si FNZ terdengar jelas, soalnya kamar saya bersebelahan dengan kamar si FNZ yang hanya berdindingkan Tripleks. Bahkan FNZ mengancam membunuh korban. Dan sekitar jam 1 malam suara ribut itu tak lagi terdengar," ungakpnya.
Begitu pun dengan anak sulung korban yang curiga dengan para pelaku yang sudah merencanakan pembunuhan itu.
"Soalnya para pelakunya sudah berkumpul di kamar kost yang dihuni salah satunya yakni, FNZ. Dan satu orang yang memukul kepala dan wajah papa saya sampai tewas," ungkap A Hong (30) anak sulung korban.
Meski begitu, dia sepakat dengan kakaknya bahwa kekesalan pelaku memuncak karena ayah mereka sering menagih uang kost.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Sengketa Tanah Makassar: Hadji Kalla Lapor Polisi, GMTD Gugat Perdata
-
Alat Kelamin Terduga Pelaku Pemerkosaan Dipotong Kemudian Diseret di Jalanan
-
'Tidak Ada Tim yang Tidak Bisa Dikalahkan!' Motivasi Uston Nawawi Hadapi PSM
-
Malam Paling Berat Tim Medis Unhas: Selamatkan 6 Nyawa Dalam Satu Malam
-
Jadwal Laga Tunda Pekan ke-4: PSM Makassar hadapi Persebaya