SuaraSulsel.id - Kematian Sulaiman Daeng Tika (50 tahun) Warga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, membuat heboh publik. Pasalnya, Sulaiman disebut mengalami gejala demam dan sesak napas usai vaksinasi Covid-19.
Anak almarhum, Mahmud, mengatakan setelah dua hari disuntik vaksin di Makassar, ayahnya mengalami demam, sesak napas, dan linglung. Panasnya naik turun.
Mahmud menambahkan, kondisi ayahnya sebelum vaksinasi baik-baik saja.
"Sehat-sehat ji (sebelumnya), kemarin meninggal. Tanggal 15 bapak vaksin, gejalanya setelah dua hari kemudian dirasakan seperti demam, sesak napas, dan linglung. Naik turun juga panasnya," ungkap Mahmud.
Mengutip dari KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Dinkes Sulsel) hari ini menurunkan Tim Independen. Melakukan penyelidikan ke Desa Batu-batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel dr Nurul AR mengungkapkan pemerintah sudah memonitor kasus tersebut.
"Tim Independen yang melakukan investigasi kasus ini, kita sudah proses. Data-data kita sudah dapat beberapa. Tetapi, tim akan turun insyaallah besok (hari ini)," kata Nurul saat dihubungi wartawan, Selasa 23 Maret 2021.
Nurul mengatakan, untuk memastikan apakah kematian Sulaiman terkait vaksin atau tidak. Harus menunggu hasil kerja tim independen.
"Kita sudah ada prosedurnya, dari tim. Kemudian diaudit lagi oleh Komnas. Tunggu saja hasilnya 2 sampai 3 hari lagi," sebutnya.
Baca Juga: Bima Arya Minta Percepat Vaksinasi: Target Bulan Ini Tuntas 109.000 Orang
Dikabarkan sebelumnya, Sulaiman menjalani vaksinasi Covid-19 di Kantor PLN Gardu Induk Daya, Senin (15/3/2021). Sebelum melakukan Vaksinasi, Sulaiman dinyatakan telah lulus menjalani skrining.
Almarhum dinyatakan meninggal setekah dirujuk ke Rumah Sakit Haji Makassar, Senin 22 Maret 2021.
"Iya, dan jawaban yang bersangkutan sesuai dengan pertanyaan. Kalau pun ada sesuatu yang tidak terjaring informasinya pada saat skrining itu tergantung dari jawaban yang bersangkutan. Bisa juga dari apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui yang bersangkutan tentang status kesehatannya pada saat itu," sebut Nurul.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Dukung UMKM Aiko Maju Jadi Pemasok Program MBG di Sitaro
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat
-
Ekspresi Bahagia Ribuan PPPK Pemprov Sulsel Terima SK
-
Kasus 5 Pekerja Jatuh di Jembatan Tarailu, Disnaker Sulbar: Pasti Ada Sanksi
-
BRI Bukukan Laba Rp26,53 Triliun di Tengah Tantangan, Terus Berdayakan UMKM