Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 18 Maret 2021 | 08:38 WIB
Tim Indonesia untuk All England 2021 saat tiba di Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021) siang waktu setempat.

SuaraSulsel.id - Marcus Fernaldi Gideon mempertanyakan kecakapan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dalam menyelenggarakan turnamen di tengah pandemi Covid-19.

Pasalnya, sebelum seluruh wakil Indonesia diminta mundur, para pemain telah lebih dulu menjalani tes usap PCR dengan hasil negatif Covid-19.

"Malam ini, kami terkejut mendengar kabar bahwa kami (pemain Indonesia dan ofisial) harus mundur dari All England karena adanya penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang terbang dalam satu pesawat bersama kami," tulis Marcus di Instagram.

"Harus diperhatikan bahwa BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini. Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami juga diuji ulang pada saat kami tiba di hotel."

Baca Juga: Tim Indonesia Dipaksa Mundur All England 2021, Warganet Siap 'Serang' BWF

Lebih jauh, Marcus turut menyinggung beberapa peserta asal India, Denmark, dan Thailand, yang dinyatakan positif Covid-19 pada hari H pertandingan. Tapi pada akhirnya diperbolehkan berlaga oleh BWF menyusul hasil tes negatif yang keluar beberapa jam kemudian.

"Beberapa dari Anda mungkin memperhatikan bahwa permainan hari ini ditunda sebelum 7 kasus positif yang mereka temukan di anggota tim lain (negara lain). Setelah mereka di tes ulang, hasilnya SEMUA DIHIDUPKAN NEGATIF. Jadi mengapa kita tidak juga memiliki keadilan yang sama di sini," tanya Marcus.

PBSI mengirim 12 atlet untuk mengikuti ajang All England 2021. Jumlah itu terdiri dari empat sektor yang tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Sejatinya, Indonesia mendaftarkan 14 atlet di ajang ini. Namun dua pemain yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Tommy Sugiarto mundur dengan alasan masing-masing.

Seluruh pebulutangkis Indonesia beserta ofisial dipaksa mundur dari All England 2021. Hal itu karena salah satu penumpang di pesawat yang ditumpangi tim Merah Putih dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021), dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Breaking! Seluruh Wakil Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Kabar mengejutkan tersebut dikonfirmasi langsung oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021) pagi WIB.

"Seluruh Tim Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan," kata Ricky Soebagdja, Manajer Tim Indonesia.

Seluruh wakil Indonesia terpaksa mundur karena regulasi pemerintah Inggris mengatakan jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi mandiri.

"Sehingga, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu," tambah Ricky.

Baik Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) maupun Panitia All England disebut tidak bisa berbuat apa-apa tentang keputusan tersebut karena regulasi telah diatur oleh pemerintah Inggris.

Bahkan Tim Indonesia yang sudah berupaya untuk menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Inggris juga tidak mendapat hasil yang memuaskan. KBRI meminta skuad Merah Putih untuk mengikuti aturan yang ada.

"Namun dapat dipastikan, keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja," papar Ricky.

Sebelum berita ini mencuat, wakil-wakil Indonesia memang telah dinyatakan walkover terlebih dahulu saat babak pertama All England 2021 bergulir pada Rabu (17/3/2021) malam WIB.

Salah satu pebulutangkis Indonesia yang amat terpukul dengan keputusan ini adalah Marcus Fernaldi Gideon. Dia yang sudah sempat memainkan babak pertama bersama sang partner, Kevin Sanjaya Sukamuljo, tak habis pikir dengan apa yang terjadi.

Load More