SuaraSulsel.id - Sudah lebih dua bulan material longsor menutup jalan penghubung Desa Bakaru dengan Desa Basseng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Namun hingga saat ini belum ada pihak pemerintah yang membersihkan material longsor.
Hal itu diungkapkan oleh Andi (20) salah seorang warga Desa Bakaru. Menurut Andi, material longsor yang menutupi badan jalan tersebut, mengakibatkan aktivitas warga di dua desa terganggu.
Sebab jalur itu merupakan akses satu-satunya antar dua desa. Bahkan untuk bisa melintas, warga harus melewati pinggiran tebing yang cukup curam.
Baca Juga: 16 Wisatawan Terhalang Longsor Saat Pulang, Bermalam di Rumah Warga
“Longsor terjadi sejak Januari 2021. Artinya sudah hampir 3 bulan belum dilakukan pembersihan material longsor,” kata Andi kepada KabarMakassar -- jaringan Suara.com, Jumat 12 Maret 2021.
“Bahkan ada warga yang terjatuh bersama kendaraannya karena harus rela melewati pinggir tebing, sekalipun itu sangat berbahaya,” sambungnya.
Andi mengatakan, adanya tumpukan material tersebut yang tidak tertangani oleh pemerintah setempat, sudah ada warga yang menjadi korban.
Anehnya pihak terkait baik pemerintah daerah maupun perusahaan yang baru saja menyelesaikan proyek rehabilitasi jalan malah saling lempar tanggung jawab.
“Kita berharap pihak Pemda segera melakukan pembersihan material longsor itu, agar aktivitas masyarakat kembali berjalan,” pungkasnya.
Baca Juga: 6 Ribu Pelanggan PDAM Pinrang Tidak Terlayani, Gaji Pegawai Menunggak
Camat Lembang, Muhammad Yusuf Nur membenarkan hal itu. Ia mengatakan lambatnya penanganan pembersihan material longsor di jalur Bakaru-Basseang karena terdapat lubang besar di tengah jalan bekas longsor di kawasan PLTA Bakaru, sehingga alat berat cukup sulit melewati lubang tersebut.
“Memang belum dilakukan pengerjaan di jalur kedua desa itu. Karena ada lubang besar, jadi alat berat tidak bisa melewati,” ungkap Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf memastikan pihaknya telah telah melakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Pinrang terkait penanganan pembersihan material longsor tersebut.
“Kita sudah koordinasi dengan dinas terkait, katanya hari ini akan menurunkan alat berat ukuran mini untuk menangani bencana longsor Bakaru-Basseang. Sebab kalau alat berat dikirim jalur Enrekang, masyarakat yang ada disana tidak beri izin karena takut jalan mereka rusak,” pungkas Yusuf.
Berita Terkait
-
Gerak Cepat, Kemensos Bantu Pencarian Korban Longsor Karo
-
Bikin Konten Ekstrem, Pemuda Pinrang Hilang Usai Lompat dari Bendungan
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Terungkap! Sanksi Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di Unhas Tidak Berat
-
Daftar Pemain PSM Makassar Dipanggil PSSI untuk Piala AFF 2024
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik