SuaraSulsel.id - Ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) diprediksi akan tumbuh lebih tinggi tahun ini. Jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Budi Hanoto, Kamis 25 Februari 2021.
Pertumbuhan ini disebut sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan nasional.
Sebagai gambaran, dalam kondisi normal pertumbuhan Sulsel selalu di atas rata-rata nasional yakni 7 persen sedang nasional pada kisaran 5 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi Sulsel yang sempat terkoreksi pada masa pandemi 2020, diyakini akan menjadi positif pada triwulan I 2021 meninggalkan posisi negatif.
Budi Hanoto pada temu media terkait pembahasan makroprudensial dan keuangan digital mengatakan, angin segar untuk perekonomian Sulsel itu setidaknya karena tekanan ekonomi akibat COVID-19 pada 2020 diperkirakan mulai mereda pada 2021.
"Hal tersebut terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan dunia usaha didukung oleh akselerasi program vaksinasi yang dilakukan pemerintah serta penerapan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Berlanjutnya penyaluran stimulus pemerintah diprakirakan turut mendukung perbaikan ekonomi.
Di sisi Iain, jumlah kasus harian Covid-19 di Sulsel hingga pertengahan bulan Februari 2021 mulai melandai setelah mengalami kenaikan pada akhir bulan Desember 2020.
Baca Juga: BI dan Kemenkeu Beri Keringanan Ini Untuk Naikan Konsumsi Masyarakat
Dari sisi permintaan, lanjut dia, perbaikan ekonomi diprakirakan akan ditopang oleh peningkatan konsumsi dan investasi.
Perbaikan konsumsi rumah tangga diprakirakan terjadi seiring relaksasi pembatasan fisik, kenaikan upah minimum provinsi (UMP), penyaluran stimulus subsidi gaji dan relaksasi pajak, serta terjaganya ekspektasi masyarakat.
Kondisi tersebut mulai terlihat dari perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Sulsel pada bulan Januari yang menunjukkan perbaikan serta berada pada teritori optimis, ditopang oleh ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha yang membaik.
Sementara itu, aktivitas investasi pada tahun 2021 diprakirakan meningkat seiring dengan keyakinan berusaha yang membaik didukung oleh UU Cipta Kerja serta berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Aktivitas investasi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antardaerah melalui penguatan infrastruktur Bandara dan pembangunan jalan tol turut mendukung perbaikan.
Dukungan perbankan untuk aktivitas investasi juga tercatat mengalami peningkatan. Outstanding kredit investasi sebesar Rp25 triliun pada bulan Januari 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2020 yang tercatat Rp24,8 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel