Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 26 Februari 2021 | 07:15 WIB
Kepala BI Sulsel Budi Hanoto pada temu media terkait pembahasan makroprudensial dan keuangan digital di Makassar, Kamis 25 Februari 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) diprediksi akan tumbuh lebih tinggi tahun ini. Jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Budi Hanoto, Kamis 25 Februari 2021.

Pertumbuhan ini disebut sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan nasional.

Sebagai gambaran, dalam kondisi normal pertumbuhan Sulsel selalu di atas rata-rata nasional yakni 7 persen sedang nasional pada kisaran 5 persen.

Baca Juga: BI dan Kemenkeu Beri Keringanan Ini Untuk Naikan Konsumsi Masyarakat

Sementara pertumbuhan ekonomi Sulsel yang sempat terkoreksi pada masa pandemi 2020, diyakini akan menjadi positif pada triwulan I 2021 meninggalkan posisi negatif.

Budi Hanoto pada temu media terkait pembahasan makroprudensial dan keuangan digital mengatakan, angin segar untuk perekonomian Sulsel itu setidaknya karena tekanan ekonomi akibat COVID-19 pada 2020 diperkirakan mulai mereda pada 2021.

"Hal tersebut terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan dunia usaha didukung oleh akselerasi program vaksinasi yang dilakukan pemerintah serta penerapan disiplin protokol kesehatan," katanya.

Berlanjutnya penyaluran stimulus pemerintah diprakirakan turut mendukung perbaikan ekonomi.

Di sisi Iain, jumlah kasus harian Covid-19 di Sulsel hingga pertengahan bulan Februari 2021 mulai melandai setelah mengalami kenaikan pada akhir bulan Desember 2020.

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi XI DPR Kritik Penurunan Bunga Kredit Lamban

Dari sisi permintaan, lanjut dia, perbaikan ekonomi diprakirakan akan ditopang oleh peningkatan konsumsi dan investasi.

Perbaikan konsumsi rumah tangga diprakirakan terjadi seiring relaksasi pembatasan fisik, kenaikan upah minimum provinsi (UMP), penyaluran stimulus subsidi gaji dan relaksasi pajak, serta terjaganya ekspektasi masyarakat.

Kondisi tersebut mulai terlihat dari perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Sulsel pada bulan Januari yang menunjukkan perbaikan serta berada pada teritori optimis, ditopang oleh ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha yang membaik.

Sementara itu, aktivitas investasi pada tahun 2021 diprakirakan meningkat seiring dengan keyakinan berusaha yang membaik didukung oleh UU Cipta Kerja serta berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Aktivitas investasi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antardaerah melalui penguatan infrastruktur Bandara dan pembangunan jalan tol turut mendukung perbaikan.

Dukungan perbankan untuk aktivitas investasi juga tercatat mengalami peningkatan. Outstanding kredit investasi sebesar Rp25 triliun pada bulan Januari 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2020 yang tercatat Rp24,8 triliun.

Adapun perbaikan ekonomi dari sisi eksternal diprakirakan akan ditopang oleh pemulihan aktivitas ekonomi negara mitra dagang utama Sulsel serta harga komoditas eskpor nikel yang berada dalam tren meningkat.

Sebagai gambaran, harga nikel dunia pada bulan Januari 2021 tercatat tumbuh 32,18 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada bulan Desember yang tercatat tumbuh 27,89 persen (yoy).

Upaya pemerintah untuk membuka kembali sektor prioritas dan aman menopang perbaikan ekonomi dari sisi lapangan usaha. Lapangan usaha utama Sulsel diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada tahun 2021. (Antara)

Load More