SuaraSulsel.id - Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Sulawesi Selatan mengklarifikasi isu yang beredar. Terkait meninggalnya Direktur Pascasarjana STIK Tamalatea Makassar Eha Soemantri.
Eha Soemantri juga menjabat sebagai Bendahara Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI).
Setelah beredar kabar bahwa almarhum Eha Soemantri meninggal akibat dari dampak vaksinasi Covid-19. KIPI Sulawesi Selatan melakukan investigasi.
KIPI Sulawesi Selatan telah melakukan penyelidikan, bahwa almarhumah Eha Soemnatri mendapat vaksinasi Covid-19 pada 14 Januari 2021.
Kemudian almarhumah pergi ke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, 5 hari sebelum vaksinasi Covid tahap 2 tanggal 28 januari 2021.
Almarhumah diketahui mendapat gejala sesak, demam, dan batuk. Setelah 3 hari vaksinasi dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada tanggal 8 Februari 2021.
Almarhumah mendapatkan perawatan di RS Pelamonia kemudian dirujuk ke RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo, dinyatakan negatif PCR pada tanggal 18 Februari 2021.
KIPI Sulawesi Selatan menyimpulkan, almarhumah kemungkinan tertular virus corona saat pergi ke luar kota. Sebelum vaksinasi kedua diberikan dan kontak dengan anggota keluarga lain yang terkonfirmasi Covid-19 yaitu Suami beserta tiga anaknya.
Gejala timbul setelah vaksinasi kedua. Kekebalan tubuh pada saat itu belum terbentuk maksimal.
Almarhumah sudah mendapatkan penanganan sesuai tatalaksana Covid-19 dengan hasil PCR swab nasofaring terakhir negatif.
Namun pada beberapa kasus Covid, perburukan terjadi karena badai sitokin. Sehingga menyebabkan masalah sistemik berbagai organ sehingga terjadi gagal nafas.
Baca Juga: DP - Fatma Bertemu Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah: Kita Bicara dari Hati
"Kematian disebabkan oleh Covid-19 bukan karena vaksin," kata dr Martira Maddeppungeng, Komda KIPI Sulawesi Selatan dalam rilisnya Selasa 23 Februari 2021.
World Health Organization (WHO) telah menetapkan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai pandemi global. Pengumuman ini disampaikan sejak Rabu, 11 Maret 2020.
Indonesia merupakan salah satu dari 114 negara yang mengalami pandemi. Saat ini kasus di Kota Makassar sampai tanggal 22 Februari 2021 mencapai 54.209 kasus terkonfirmasi.
Vaksinasi Covid-19 adalah bagian penting dari upaya penanganan pandemi Covid-19 yang menyeluruh dan terpadu meliputi aspek pencegahan dan penerapan protokol kesehatan.
Vaksinasi Sinovac sebagai upaya pemerintah dalam melindungi seluruh rakyatnya. Dilakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 14 hari.
Kekebalan tubuh baru terbentuk maksimal setelah 28 hari sejak vaksinasi pemberian pertama diberikan.
"Upaya penanganan pandemi ini juga dilakukan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan mengadakan vaksinasi Covid-19," kata Martira.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Begini Cara Polda Sulteng Pulihkan Mental Keluarga Mantan Teroris di Poso
-
Longsor di Sidrap: 384 KK Terisolasi, Akses Jalan Utama Putus Total
-
Bongkar Taktik Jitu Malut United, Bikin PSM Makassar Frustrasi Total
-
Sengkarut Jual Beli Sekolah Islam Al-Azhar, Pelapor Jadi Tersangka
-
PMI Borong Cangkul dan Sekop untuk Bersihkan Rumah Korban Banjir