Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 16 Februari 2021 | 20:44 WIB
Ilustrasi Logo Google. [Shutterstock]

Pemerintah Australia akan mengamandemen rancangan undang-undang yang akan membuat Google dan Facebook membayar berita. Untuk mengklarifikasi bahwa media-media berita akan dibayar secara sekaligus, bukannya per klik, pada tautan artikel berita.

Perubahan legislatif yang dijelaskan dalam pernyataan pemerintah sebagai “klarifikasi dan amandemen teknis” itu dilakukan menyusul diskusi akhir pekan lalu antara para menteri Australia dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg dan Sundar Pichai, kepala eksekutif Alphabet Inc. dan anak perusahaannya Google.

Pemerintah konservatif berharap untuk memberlakukan apa yang disebut Undang-undang Tawar Menawar Media Berita sebelum sesi Parlemen saat ini berakhir pada 25 Februari.

Amandemen yang akan diperkenalkan ke Parlemen, Rabu (17/2), itu “meningkatkan kemampuan kerja undang-undang itu sambil mempertahankan efek keseluruhannya,'' kata Menteri Keuangan Josh Frydenberg dan Menteri Komunikasi Paul Fletcher dalam pernyataan bersama mereka.

Baca Juga: Samsung Masih Jadi Merek HP Paling Banyak Dicari di Google Indonesia

Partai oposisi yang berhaluan kiri-tengah, Partai Buruh, telah setuju untuk menyelenggarakan pertemuan anggota parlemen, Selasa (16/2), untuk mendukung RUU tersebut, dan menjamin pengesahannya melalui Senat di mana pemerintah tidak memegang mayoritas kursi. Tetapi pemerintah kemungkinan harus berkompromi dengan amendemen-amendemen lebih lanjut yang diajukan oleh Senat.

Center for Responsible Technology, sebuah lembaga think tank Australia yang mendukung rancangan undang-undang pertama di dunia itu, menerima perubahan yang diusulkan.

“Secara nominal, perubahan-perubahan tersebut mempertahankan integritas undang-undang media,'' kata direktur lembaga tersebut Peter Lewis dalam sebuah pernyataan.

Sebuah komite Senat yang meneliti rancangan undang-undang itu, setelah diperkenalkan ke Parlemen pada 9 Desember, merekomendasikan pekan lalu agar RUU tersebut direalisasikan menjadi undang-undang tanpa perubahan. (VOA)

Baca Juga: Togel Masuk Pencarian Terbanyak di Google Indonesia 2020

Load More