Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 11 Februari 2021 | 16:08 WIB
Ilustrasi guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Bone yang dipecat usai memposting status di Facebook. (Shutterstock)

Vina sempat ingin menemui Haji Jumrang dan istrinya, agar dapat kembali mengajar di sekolah. Namun, hal itu tidak jadi dilakukan Vina setelah melihat respon Kepala Sekolah SD 165 Sadar, yang memang tidak ingin bertemu dengannya.

"Sudah tahu kepala sekolah soal ini pemecatan. Dia juga sendiri yang bilang untuk suruh saja berhenti. Sama-sama dia kasih keluar saya," ujar dia.

"Saya tidak pernah datang di rumahnya. Karena kebetulan itu hari ada keluarga saya yang meninggal. Dia juga di situ (Kepala Sekolah), dari jauh dia perhatikan saya, mungkin dia bilang ini yang dibilang itu Vina. Pas saya lihat, sudah tidak ada dia. Dia pindah tempat, jadi saya tidak datang di rumahnya," sambung Vina.

Kini Vina pun telah berhenti mengajar di SD 165 Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone. Setelah mendapat informasi dari petugas operator sekolah bahwa dirinya memang telah dikeluarkan.

Baca Juga: Ogah Lewatkan Ikatan Cinta, Guru Pamit saat Mengajar: Mohon dengan Sangat

"Sekarang saya sudah tidak ngajar karena sudah ada yang gantikan saya. Yang gantikan saya tamatan SMA, pak Mursalam," katanya.

Seketaris Dinas Pendidikan Sulsel Hery Sumiharto yang dikonfirmasi terpisah, mengaku belum dapat memberikan komentar terkait persoalan pemecatan guru honorer SD 165 Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone tersebut.

Ia beralasan baru juga mengetahui kejadian itu. Namun, Hery menegaskan bahwa dalam aturan pemecatan guru tidak boleh dilakukan hanya karena persoalan sepele. Seperti status Facebook.

"Siapa yang pecat? Kalau begitu tanya di sekolah kenapa dipecat. Aturannya tidak ada itu, dipecat karena persoalan status Facebook saja. Mungkin ada persoalan lain, saya juga baru tahu ini informasi pemecatan," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Baca Juga: Elus Miss V Bocah, Guru Ngaji Cabul di Musala Ternyata Mahasiswa Bogor

Load More