Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Kamis, 21 Januari 2021 | 18:45 WIB
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

SuaraSulsel.id - Sekelompok ilmuwan dari Universitas Oxford, Inggris, berencana memodifikasi vaksin Covid-19 yang dibuat sebelumnya bersama Astrazeneca.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya varian baru virus Corona, yang saat ini sudah menyerang Inggris dan Afrika Selatan.

Dilansir ANTARA, para ilmuwan sedang bekerja untuk memperkirakan seberapa cepat mereka dapat mengonfigurasi ulang platform vaksin ChAdOx mereka, kata laporan itu.

Seorang juru bicara universitas mengatakan kepada surat kabar bahwa Oxford dengan hati-hati menilai dampak varian baru pada kekebalan vaksin dan mengevaluasi proses yang diperlukan untuk pengembangan cepat vaksin COVID-19 yang disesuaikan.

Baca Juga: Superspreader Asli! Satu Orang di China Tularkan Virus Corona ke 100 Orang

Oxford tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Secara terpisah, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Rabu bahwa regulator obat-obatan nasional akan siap dan dapat memberikan persetujuan untuk versi baru vaksin COVID-19 yang dirancang untuk melawan varian baru Virus Corona yang mungkin muncul.

Sebelumnya diberitakan, Inggris menggunakan salah satu negara yang menyetujui penggunaan vaksin Pfizer untuk mengatasi virus corona Covid-19. Vaksin Pfizer ini pun awalnya memiliki kemungkinan bisa melawan varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Temuan itu cukup membahagiakan di tengah kekhawatiran bahwa varian baru virus corona Covid-19 di Inggris yang dijuluki B.1.1.7 bisa memengaruhi tingkat efektivitas vaksin virus Covid-19.

Tapi, sebuah studi baru mencoba mengumpulkan sampel darah dari 16 orang yang menderita vaksin Pfizer dalam uji klinis sebelumnya.

Baca Juga: Usai Vaksin Covid-19, Ini 5 Aktivitas yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan!

Para peneliti menemukan bahwa virus buatan laboratorium yang menyerupai varian virus B.1.1.7 mampu dilawan oleh antibodi.

Para peneliti mengatakan hasil temuan mereka menunjukkan tidak mungkin kalau garis keturunan dari varian virus corona B.1.1.7 akan lepas dari perlindungan yang diperoleh dari vaksin Pfizer.

Load More