Marion Jegen, pakar geofisika dari pusat riset maritim Jerman, Geomar yang memimpin studi itu, mengatakan bahwa studi tersebut berbasis pada data hasil pengeboran laut di Amerika Selatan dan Tengah.
Hasil studi itu menunjukkan bahwa ribuan tahun silam, setiap kali Bumi mengalami pemanasan global akibat perubahan orbit, maka akan terjadi rentetan letusan gunung api.
Jegen dalam studi itu mengatakan bahwa pemanasan global menyebabkan lapisan es mencair di daratan, sehingga melepaskan tekanan pada gunung-gunung.
Tetapi akibat mencairnya es, volume air laut juga meningkat dan menambah tekanan pada kerak samudera. Naiknya tekanan pada kerak samudera inilah yang menyebabkan gunung-gunung berapi meletus dan memuntahkan laharnya.
Meski demikian Jegen mengatakan studinya itu meneliti pemanasan global yang terjadi akibat faktor alam, bukan karena aktivitas manusia. Jarak antara mulainya pemanasan globan ke letusan gunung dalam studi itu juga berlangsung sangat lama, hingga 2.500 tahun.
"Jadi jika manusia mengubah iklim sekalipun, tidak akan ada rentetan letusan gunung berapi dalam beberapa ratus tahun ke depan," kata dia.
Tetapi studi yang juga terbit di jurnal Geology pada Desember 2017 memperingatkan bahwa pemanasan global akibat ulah manusia saat ini bisa saja meningkatkan risiko letusan gunung berapi.
Graeme Swindles, pakar struktur dinamika Bumi pada Universitas Leeds, Inggris dalam penelitiannya di Islandia - sebuah negara dengan jumlah gunung berapi cukup tinggi di Eropa - juga menemukan bahwa pemanasan global dan mencairnya es bisa memicu letusan gunung api.
Dalam studinya Swindles menemukan bahwa saat Bumi lebih dingin dan sebagian besar permukaan planet kita tertutup es, maka jumlah letusan gunung api turun drastis. Meski pun ada letusan, tetapi skalanya sangat kecil.
Baca Juga: Menteri Sosial Disambut Hangat di Manado, Warga : Terima Kasih Bu Risma
Studi Swindles ini, yang menggunakan data geologis letusan gunung berapi di Islandia antara 5.500 sampai 4.500 tahun silam, menunjukkan bahwa lapisan es bisa meredam letusan gunung berapi karena ia menekan permukaan daratan, menutup kawah dan saluran tempat magma mengalir.
Tetapi ketika es mencair, maka letusan gunung api semakin sering terjadi dan dengan skala lebih besar.
"Setelah gletser mencair, maka tekanan atas daratan berkurang. Alhasil magma lebih mudah mengalir ke permukaan dan akhirnya terjadi erupsi," jelas Swindles.
Ia mengatakan jarak antara mulai terbentuknya es dan turunnya aktivitas gunung api sekitar 600 tahun. Sementara gap antara mulai mencairnya es dan meningkatnya aktivitas vulkanis lebih singkat dari itu.
"Karena es butuh waktu lebih lama untuk terbentuk ketimbang untuk mencair," jelas Swindles.
Ia memperingatkan bahwa meski pemanasan global dalam studinya di Islandia disebabkan oleh faktor lingkungan, tetapi pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas manusia dewasa ini juga sudah menyebabkan mencairnya lapisan es di Bumi dalam jumlah yang sangat besar. Karenanya penting untuk mulai mengantisipasi meningkatnya letusan gunung berapi dalam waktu dekat. [Phys.org/Live Science/Scientific American]
Tag
Berita Terkait
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
Gunung Semeru Erupsi, Gimana Nasib Jadwal Penerbangan?
-
Video Letusan Dahsyat Gunung Semeru, Erupsi dan Muntahkan Awan Panas
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Benarkah Gunung Semeru Adalah Paku Pulau Jawa? Inilah Sejarah dan Legendanya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan