SuaraSulsel.id - Bulan madu bagi pasangan pengantin baru umumnya dilakukan di tempat-tempat wisata. Menyewa hotel mewah, vila, atau resort khusus di tepi pantai. Menghabiskan waktu menikmati pemandangan alam.
Berbeda halnya dengan pasangan pengantin baru di Australia. Penganti baru Meg dan Ollie Clothier memilih cara dan tempat bulan madu jauh dari arus utama. Alias anti mainstream.
Pasangan ini memilih mejadi relawan. Membantu petani yang dilanda kekeringan di Benua Australia.
Mereka membantu petani di pedalaman Queensland memberi makan ternak. Alasannya, petani selalu sibuk dan butuh uluran tangan. Petani pun menerima dengan senang hati.
“Hanya kegembiraanlah yang mereka dapat dari bantuan kami,” kata Ollie Clothier, mengutip dari VOA.
Pengantin baru Meg dan Ollie Clothier menghabiskan bulan madu dengan menjadi sukarelawan. Bantuan tenaga mereka diberikan kepada sejumlah petani yang lahannya dilanda kekeringan. Sehingga petani juga memiliki waktu untuk beristirahat.
“Kami menyiapkan air, menyiapkan pakan, memberi makan ternak, hampir semua yang mereka butuhkan untuk menjaga agar pertanian tetap berjalan. Sehingga mereka bisa bepergian,” kata Meg.
“Ini salah satu cara untuk mengetahui bahwa kami saling mencintai dengan menghabiskan cukup banyak waktu bersama-sama bepergian dengan mobil semitruk,” ujar Ollie.
Tahun lalu, pasangan itu telah melakukan perjalanan sekitar 35 ribu kilometer ke-17 tempat di berbagai penjuru negara kanguru tersebut.
Baca Juga: Polisi Akan Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Sapi
Petani seperti Brendan McNamara sangat senang dengan kemurahan hati pasangan Meg dan Ollie Clothier.
“Mereka ada di sana untuk membantu petani agar punya waktu istirahat. Sebagian besar dari kami tidak punya waktu akhir-akhir ini dan bisa libur bepergian untuk sementara itu menyenangkan,” ujar Brendan.
Sayangnya, sukarelawan seperti Meg dan Ollie jumlahnya sangat sedikit. Sebuah kelompok petani nasional menginginkan lebih banyak kawula muda turun ke lapangan untuk membantu sektor pertanian pulih dari dampak pandemi virus corona.
“Di luar sana benar-benar ada kebutuhan untuk melakukan pekerjaan seperti ini. Namun, ini punya manfaat dua kali lipat. Membantu orang untuk benar-benar merasakan melakukan pekerjaan di pedesaan, dan melihat sebagian kecil wilayah Australia pada saat yang sama,” kata Tony Mahar, CEO Federasi Petani Nasional.
Bagi sebagian besar wilayah Australia, kekeringan masih jauh dari selesai. Di Queensland Barat, uluran tangan kedua pengembara muda itu benar-benar sangat membantu.
“Masih banyak orang yang butuh istirahat, jadi kami sangat menyarankan semua orang aktif terlibat. Jelajahi wilayah pedesaan sekaligus dukung komunitas dan petani mereka,” ujar Meg.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Gubernur Sulsel Hadiri Rakor Sinkronisasi Pusat dan Daerah Kemenko Polkam
-
Penampakan Sabu 3 Kg di Bandara Mutiara Palu
-
BPJS Diblokir! Nenek Penerima Bansos Ini Dituduh Judi Online
-
Suara Kritis dari Zona D Penjaringan Rektor Unhas: Kampus Hijau, UKT Adil, dan Dosen S3
-
Kantor Penghubung Sultra Digembok! Mahasiswa Jakarta Dilaporkan ke Polisi