SuaraSulsel.id - Minimarket di lokasi gempa Mamuju, Sulawesi Barat dijaga polisi bersenjata lengkap. Polisi mengantisipasi terjadi penjarahan karena kepanikan kehabisan bahan makanan.
Penjagaan ketat itu dilakukan Kepolisian dari Satuan Samapta Polda Sulawesi Tengah. Mereka menjaga toko retail dan SPBU yang berada di wilayah Martadinata, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (19/1/2021).
Pengamanan tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan seperti penjarahan karena kepanikan selama masa darurat bencana Gempabumi Sulbar Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021).
“Untuk pengamanan toko retail dan menghindari adanya penjarahan barang kebutuhan pokok pada masa darurat bencana,” ujar salah satu anggota Samapta Polda Sulteng, Bripda Leo Asnawi.
Selain untuk menjaga keamanan dan ketertiban, Asnawi dan anggota Samapta Polda Sulteng juga bertindak untuk memberikan arahan terkait kedisiplinan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat yang hendak membeli barang kebutuhan.
Hal itu dilakukan meningit penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masih berpotensi terjadi di Tanah Air.
“Kita juga ingatkan (masyarakat) untuk patuh protokol kesehatan,” jelas Asnawi.
Menurutnya, sejak toko dan SPBU dibuka pada masa darurat bencana pada Senin (18/1), antusias masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari sangat tinggi. Bahkan dia harus bersiaga sejak toko buka mulai dari jam 08.00 hingga 21.00 WITA.
“Kemarin parkiran (kendaraan pembeli) di sini penuh terus,” terang Asnawi.
Baca Juga: Dokter Gigi Salurkan Bantuan Senilai Rp 100 juta untuk Korban Gempa Sulbar
Asnawi menjamin bahwa selama dua hari ini dan pada masa darurat bencana ke depan, masyarakat Mamuju dapat menjaga ketertiban dan kooperatif selama berbelanja.
Tentunya hal itu merupakan wujud yang sangat baik yang dapat tercermin sekaligus menjadikan bukti bahwa masyarakat Mamuju dapat segera bangkit dari musibah gempabumi yang telah menewaskan sedikitnya 84 jiwa.
“Dua hari ini aman. Seterusnya semoga pulih,” ungkap Asnawi.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah mengimbau kepada seluruh toko yang menjual kebutuhan pokok agar dapat tetap melayani masyarakat selama masa tanggap darurat bencana.
Demi menjamin tercapainya keamanan dan ketertiban selama kegiatan jual beli tersebut, Doni meminta agar dalam pelaksanaannya dapat dibantu oleh aparat keamanan dari unsur TNI/Polri.
Di sisi lain, Doni juga mengingatkan kepada seluruh komponen yang bertugas pada masa tanggap darurat bencana Gempabumi Sulbar agar dapat melakukan inventarisasi kebutuhan logistik bagi masyarakat terdampak bencana gempabumi.
Berita Terkait
-
22 Tenda Darurat Dibangun di Salunangka, Terdampak Gempa Mamuju Cukup Parah
-
Masih Trauma Pulang ke Rumah, Sejumlah Warga Mamuju Pilih Bertahan di Tenda Pengungsian
-
Masyarakat Mamuju Diminta Tak Percayai Ramalan Gempa Bermagnitudo 6,0
-
BNPB: Sebanyak 17 Orang Luka dan 70 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Bumi di Mamuju
-
Bencana Gempa Mamuju Ditetapkan Berstatus Tanggap Darurat Hingga 14 Juni 2022
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel
-
Siapa Layak Pimpin Unhas? UGM Uji Kemampuan 6 Bakal Calon Rektor
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?