SuaraSulsel.id - Proses vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) berjalan lambat. Padahal targetnya 38.234 tenaga kesehatan.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah telah melakukan pencanangan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk warga Sulawesi Selatan di Rumah Sakit Khusus Dadi Makassar, Kamis 14 Januari 2021.
Sampai hari Senin 18 Januari 2021, jumlah tenaga kesehatan yang disuntik vaksin baru 216 orang.
Jika dipersentasekan, selama 5 hari proses vaksinasi, Pemrov Sulsel baru menyuntik 0,5 persen dari target. Setiap hari petugas hanya mampu menyuntik 43 sampai 44 orang.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Juga Berguna Bagi yang Tidak Ikut Disuntik
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel Nurul AR mengatakan, ada 483 nakes yang menolak divaksin. Namun, ia tak tahu pasti alasan mereka menolak.
Ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Sulawesi Selatan (Sulsel) menolak divaksinasi. Saat ini vaksinasi dilakukan di tiga daerah, yakni Makassar, Maros, dan Gowa.
"Paling banyak di Makassar yakni 370 orang, lalu di Maros 60 orang, dan di Gowa 53 orang. Kami lagi telusuri apa alasan mereka menolak," kata Nurul kepada suarasulsel.id, Senin (18/1/2021).
Vaksinasi di tiga kabupaten/kota ini sudah dilakukan sejak 15 Januari lalu. Sejauh ini, bebernya, baru 216 nakes yang sudah divaksinasi.
Vaksinasi diakuinya memang sedikit lelet. Padahal 3 kabupaten/kota ini sudah ditarget harus rampung sebelum Februari.
Baca Juga: Dari Vaksinasi COVID-19 Diharapkan Terbentuk "Herd Immunity"
"Pelaksanaan selama tiga hari ini memang masih berjalan pelan karena masih terus diatur. Ada yang siaga (tugas), sama yang divaksin, kan tidak boleh bersamaan semua. Apalagi kan sekarang ini sedang diperbaiki sistem registrasi onlinenya dengan konfirmasinya," katanya.
Kata Nurul, sasarannya adalah 38.234 nakes yang wajib vaksinasi. Namun, dari registrasi ulang, ada 15.151 nakes yang bersedia.
Jumlah nakes yang mau divaksin di Kota Makassar yakni 12.208, Gowa 1.736, dan Maros 1.207 orang. Namun, ada beberapa yang disebut tidak memenuhi syarat.
Mereka tercatat sebagai penyintas, ada juga yang kontak langsung dengan pasien Covid-19. 27 orang tercatat akan divaksinasi ulang, dan 20 orang tidak memenuhi syarat.
"Kalau kontak langsung kan tidak boleh. Ada di syaratnya dari 16 pertanyaan itu. Ada juga yang lagi hamil," tambahnya.
Nurul memastikan vaksinasi tersebut aman dan halal. Bahkan sudah disuntikkan ke beberapa pejabat beberapa waktu lalu.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat
-
Fadli Zon Ungkap Fakta Mengejutkan Keris Sulawesi Selatan
-
5 Rumah Adat Sulawesi Selatan: Dari Tongkonan Mendunia Hingga Langkanae Penuh Filosofi
-
Gubernur Sulsel Surati Prabowo, Minta Evaluasi Tambang Emas Raksasa di Luwu