SuaraSulsel.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyinggung kebutuhan dokter yang meningkat akibat gempa di Mamuju, Sulawesi Utara.
Hal tersebut dikatakan Menkes Budi dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, Sulawesi Barat.
Kedatangannya untuk memastikan tenaga kesehatan dalam kondisi aman dan pelayanannya betlangsung baik pasca Mamuju terkena gempa dua hari berturut-turut.
Gempa pertama di Mamuju terjadi pada Kamis (14/1) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,9. Kemudian Gempa dengan kekuatan lebih besar magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) pukul 02.28 WITA.
Menurut pantauan Menkes Budi, terjadi banyak kerusakan di RSUD di Sulbar. Akibatnya, banyak pasien yang ditaruh di luar.
"Namun terlihat sudah ada tenda yang bagus dan teman-teman tenaga kesehatan dari Makassar juga sudah membantu. Juga datang obat-obatan sudah lengkap agar beberapa tindakan operasi bisa dilakukan di sini. Saya berterima kasih pada dokter dan perawat yang sudah mau meluangkan waktu untuk datang ke sini," ucap Menkes Budi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/1/2021).
Budi juga mencatat berbagai kebutuhan terkait penanganan kesehatan yang diperlukan masyarakat.
"Mudah-mudahan bisa segera kita penuhi agar bisa melayani masyarakat di Mamuju ini dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Secara pribadi, Budi mengajak para dokter di sekitar daerah tersebut untuk datang membantu. Ia menyampaikan bahwa kondisi saat ini banyak dibutuhkan dokter terutama ortopedi.
Baca Juga: BMKG Tak Pernah Imbau Warga Kosongkan Mamuju
Laporan Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa dalam penanganan bencana telah dilakukan dengan mengaktifkan klaster kesehatan di Kabupaten Mamuju, menurunkan tim ke lokasi pukul 13.00 dengan pesawat Hercules.
Kemenkes juga mengirimkan 25 ambulans, 4 tenda peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, dan logistik kesehatan.
Logistik kesehatan yang terkirim ke lokasi bencana hingga saat ini berupa peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi, tenda 203 piece, family hygiene kit, penambah daya tahan tubuh berupa makanan tambahan dan multivitamin.
Juga kelambu sebanyak 86 piece, hazmat 400 buah, 11.500 masker bedah, 300 face shield, 300 kacamata Google, 300 masker N95, rompi 30 piece, sepatu boot 30 pasang, safety box 50 pasang, polybag 2300 lembar, sprayer elektrik dan blower 5 piece, hingga berbagaj jenis obat-obatan.
Berita Terkait
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Alarm Kemanusiaan: 20 Anak di Sumenep Meninggal Akibat Campak, Menkes Turun Tangan
-
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Benteng Terakhir Runtuh: Saat Ayah Kandung dan Guru Jadi Predator Paling Keji di Makassar
-
Maluku Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak RI Merdeka
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
-
3 Tersangka Perumda Palu Dijebloskan ke Penjara!